BOLASPORT.COM - Besaran kerugian yang dialami oleh PSMS Medan yang memiliki materi pemain bagus akibat Liga 2 2020 ditunda hingga Februari 2021.
Seperti diketahui, PSMS Medan merupakan salah satu tim yang mempersiapkan untuk menatap Liga 2 2020 secara cukup maksimal.
Jelang Liga 2 2020 bergulir, PSMS Medan berhasil mendatangkan beberapa pemain top Liga Indonesia.
Dalam menyongsong persaingan Liga 2 2020 nanti, PSMS Medan berhasil mendatangkan pemain terkenal seperti Ferdinand Sinaga, Paulo Sitanggang, Imanuel Wanggai, Ok John, dan lain-lain.
Padahal sebelumnya PSMS Medan sudah diisi pemain eks Liga 1 seperti Sutanto Tan, Rachmad Hidayat, serta lainnnya.
Sayangnya, persiapan jor-joran PSMS Medan itu harus diterpa dengan kondisi Liga 2 2020 yang belum jelas kapan dimulainya.
Bahkan, kabarnya Liga 2 2020 kemungkinan besar bisa dihelat pada Februari 2021.
Baca Juga: Alasan Witan Sulaeman dan Elkan Baggott Absen TC Virtual Timnas U-19 Indonesia
Lantas adakah kerugian yang dialami oleh PSMS Medan selama menunggu kompetisi bergulir lagi?
Manajer PSMS Medan, Mulyadi Simatupang, sedikit memberikan gambaran pengeluaran yang harus dibayarkannya setiap bulan.
Dijelaskan oleh Mulyadi, PSMS Medan setiap bulannya harus mengeluarkan dana ratusan juta.
Baca Juga: Satu Pemain Timnas U-19 Indonesia Alami Cedera dan Tak Ikut TC Virtual
"Ya kira-kira sekitar 250 juta rupiah per bulannya," kata Mulyadi Simatupang seperti dilansir oleh BolaSport.com dari Tribun Medan, 6 November 2020.
"(Itu) kami harus keluarkan selama penundaan Liga 2 dari November 2020 hingga Februari 2021," ujar manajer PSMS Medan tersebut.
Mulyadi Simatupang membeberkan biaya ratusan juta perbulannya itu sebagian besar berasal dari gaji para pemainnya.
Baca Juga: Pemain Timnas Indonesia Ini Kenang Momen Melawan Angel Di Maria Cs
Terlebih, PSMS Medan dalam persiapan Liga 2 2020 berhasil mendatangkan pemain-pemain top Liga Indonesia.
"Anggaran biaya itu sebagian besar memang untuk gaji pemain. Terutama PSMS Medan mendatangkan pemain asal Liga 1," tutur Mulyadi.
Mulyadi Simatupang mengungkapkan dana sekitar 250-an juta rupiah perbulannya tersebut dikeluarkan PSMS Medan di tengah Liga 2 2020 tidak berjalan.
Baca Juga: Dua Pilar Timnas U-19 Indonesia dari Jerman Absen TC Virtual, Kenapa ?
Hal ini berdasarkan kepada salah satu regulasi PSSI yang memperbolehkan pembayaran gaji maksimal 25 persen salama penundaan kompetisi.
"PSSI kan menunda liga sampai awal tahun 2021. Kalau kami mau latihan kan harus ada tujuannya," kata Mulyadi Simatupang.
"Jadi, pemain saat ini libur dan PSMS Medan menerapkan gaji 25 persen sesuai regulasi PSSI," ujar manajer PSMS Medan tersebut.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Tribun Medan |
Komentar