BOLASPORT.COM - COO Bhayangkara FC, Sumardji, dengan tegas mengatakan tak memberi izin para pemainnya untuk mengikuti pertandingan sepak bola antar kampung (tarkam).
Dengan ditundanya Liga 1 hingga tahun depan, tentu saja bukan hanya pemain Bhayangkara FC yang mencari kesibukan agar tetap bisa merasakan pertandingan sepak bola.
Dalam hal ini tentu saja tarkam jadi pilihan, tetapi untuk itu tak semua klub akan mengizinkan pemainnya seperti Bhanyakara FC.
Manajemen tim berjulukan The Guardian itu tak memberi izin para pemainnya bermain tarkam karena resikonya terlalu tinggi.
Baca Juga: Penyerang Muda Persib Isyaratkan Seleksi Pemain Garuda Select Belum Berakhir
Sebab apabila mengikuti tarkam pertandingan tidak akan mungkin digelar di stadion yang berstandar tinggi.
Dengan bermain sepak bola di lapangan yang tak berstandar bisa membuat para pemain mengalami cedera.
Sumardji tak ingin hal seperti itu terjadi pada para pemainnya.
"Kalau dari saya pribadi ya sebaiknya jangan sampai dilakukan oleh pemain (untuk tarkam)," kata Sumardji kepada awak media.
"Karena resikonya besar, pemain yang ikut tarkam bisa ada yang cedera atau apalah nanti, itu saya tidak mau hal seperti itu terjadi," ucapnya.
Oleh karena itu, Sumardji mengatakan bahwa hal itu sangat beresiko, sehingga ia meminta agar pemain Bhayangkara FC tetap fokus menjaga kondisi dengan program latihan yang diberi tim pelatih.
Apalagi pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster juga telah memberikan program untuk mereka.
"Lebih baik untuk sekarang menurut saya para pemain hanya perlu mengikuti program latihan yang sudah dibuat oleh tim pelatih untuk bisa menjaga kondisi," ujar Sumardji.
Meski dengan tarkam memiliki sedikit keunggulan yang mana para pemain akan merasakan sentuhan bola dan mendapatkan tambahan gaji.
Sumardji menegaskan bahwa itu sangat berbahaya, karena itu ia menyarankan tetap menjalani latihan mandiri lebih baik dari pada memaksakan diri.
Baca Juga: Mike Tyson Didukung Oscar De La Hoya Menang di Laga Ekshibisi
"Karena itu lebih baik dibandingkan dengan tarkam yang resikonya sangat tinggi," tuturnya.
Untuk Bhayangkara FC sendiri telah meliburkan para pemainnya sejak Oktober lalu setelah PSSI memutuskan Liga 1 kembali ditunda.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Komentar