BOLASPORT.COM - Dalam acara webinar dengan judul 'Suara Pemain Ke-12' yang berlangsung Sabtu (7/11/2020), banyak perwakilan suporter yang menyampaikan pendapatnya soal Liga 1 2020.
Secara keseluruhan banyak yang merasa kecewa karena Liga 1 2020 harus ditunda hingga tahun depan.
Menariknya, justru ada pihak yang mempertanyakan mengapa Liga 1 2020 harus dilanjutkan di tahun dan format yang berbeda.
Dia adalah Cak Ipul, pentolan kelompok suporter Green Nord Persebaya Surabaya.
Baca Juga: Curhat Gelandang Persebaya: Enak jadi Pemain daripada jadi Pelatih
Cak Ipul menganggap bahwa PT LIB terlihat terlalu ngebet Liga 1 2020 kembali digelar.
Ia pun mempertanyakan keputusan PT LIB yang akan menggelar Liga 1 pada bulan Februari hingga Juli 2021.
Pasalnya, pada bulan tersebut banyak agenda yang harus dijalani oleh Indonesia di level internasional, termasuk Piala Dunia U-20.
Baca Juga: Setelah Lampu Hijau jadi WNI, Pemain Persija Ini Dapat Kabar Bahagia
"Saya kemarin sempat baca bahwa Liga 1 2020 akan berlangsung dari Februari sampai Juli. Kita lihat lagi di kalendar FIFA ada kompetisi dan turnamen apa saja. Nantinya akan ada Piala AFF, Kualifikasi Piala Dunia senior, dan Piala Dunia U-20," ucap Cak Ipul dalam acara yang juga dihadiri oleh Bolasport.com.
"Liga tanpa degradasi lucu, ini cuma akal-akalan. Sebenarnya kenapa PT LIB ngebet untuk melanjutkan liga? Hal itu yang menjadi pertanyaan saya. Ini yang perlu teman-teman suporter ketahui, ada apa? Apakah ini tuntutan dari sponsor?," tambahnya.
Penundaan Liga 1 2020 yang didasari karena akan diadakannya Pilkada pada Desember mendatang dianggapnya bukan sebuah alasan.
Cak Ipul justru menilai bahwa penundaan Liga 1 2020 terjadi karena ketidaktegasan PT LIB dan PSSI dalam menentukan sikap.
Baca Juga: Persita Tangerang Pertanyakan Aturan Pembayaran Subsidi dari PT LIB
Selain itu, urusan lobi yang dilakukan PSSI dan PT LIB selama ini menjadi sebuah pertanyaan untuknya karena tidak ada keterlibatan suporter secara langsung.
Pasalnya ia berujar bahwa selama ini suporter hanya tahu perkembangan dari media saja.
"Kalau bicara sepak bola dinomorduakan dan Pilkada dinomorsatukan, itu hanya opini. Sekarang ini bukan soal Pilkada jalan, liga tidak berjalan, ini soal PT LIB tidak tegas dan PSSI tidak tegas. Jangan memakai alasan Pilkada, harus tegas. Saat ini sedang masa transisi pandemi, yang membuat Indonesia bahkan dunia mungkin masuk ke zona merah atau kuning," ujarnya.
"Dalam kondisi ini mereka (PT LIB dan PSSI) seharusnya melakukan gerilya, melobi sana sini dan melibatkan seluruh klub serta suporter untuk melaksanakan suatu workshop serta membuat suatu kesepakatan bersama untuk meyakinkan pemerintah Indonesia. Kemudian memohon izin untuk melanjutkan liga kepada pemerintah karena sudah melakukan kegiatan kesepakatan bersama. Enak kalau seperti itu."
"Selama ini suporter hanya membaca berita di media bahwa PSSI dan PT LIB sudah melobi sana sini. Tetapi, suporter juga tidak tahu secara fisik apa benar atau tidak karena tidak ada keterlibatan secara langsung. Selama ini kami (suporter) tahunya hanya dari media sosial," tutupnya.
Baca Juga: Hari Ulang Tahun Bertepatan saat Persib Juara Liga 1, Ini Harapan Mario Jardel
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar