BOLASPORT.COM - Manajemen Persebaya Surabaya masih menantikan regulasi soal kontrak yang berkaitan dengan hak dan kewajiban pemain, pelatih, dan ofisial.
Tim berjulukan Bajol Ijo ini mengaku mempunyai beban finansial yang cukup besar untuk menghidupi skuadnya selama Liga 1 2020 tidak bergulir.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Persib Dipermalukan Kalah di Derbi Bandung
Seperti diketahui kompetisi yang terus-terusan ditunda tanpa adanya kepastian telah merogoh finansial yang tak sedikit.
Maklum, meski liga berhenti, Persebaya masih mempertahankan keutuhan pemain, pelatih dan oficial timnya, salah satu caranya melakukan renegosiasi kontrak berupa 50 persen gaji sesuai aturan dari PSSI.
"Sebenarnya sejak liga dihentikan bulan Maret, kami sudah melakukan langkah efisiensi seperti operasional tim dan sebagainya," kata Candra Wahyudi dikutip dari Tribun Jatim, Selasa (10/11/2020).
Dikabarkan keuangan klub semakin membengkak hingga terancam melakukan perampingan skuad, Candra belum bisa banyak berkomentar
Mengingat pada Desember ini kontrak pemain, pelatih dan oficial tim Persebaya rata-rata akan berakhir.
Padahal lanjutan kompetisi Liga 1 2020 baru akan digulirkan oleh pada Februari 2021 mendatang.
"Tentu kita tidak bisa melangkah lebih jauh terkait kontrak dan pengurangan skuad dan sebagainya karena kami belum tahu gambaran seperti apa liga ini," ujar Candra.
Baca Juga: Dapat Kesempatan Kedua dari Shin Tae-yong, Serdy Ephy Fano Terharu dan Tak Mau Ulangi Kesalahan
Menurut kabar terbaru, PSSI baru saja menjalin komunikasi dengan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) untuk meminta masukan yang berkaitan dengan kontrak pemain.
Persebaya belum berani melangkah lebih dulu untuk membicarakan kontrak hingga turunnya rilisan regulasi dari federasi.
"Dalam salah satu poin surat liga, dijelaskan PSSI akan segera membuat keputusan terkait hak dan kewajiban kepada pemain, pelatih, dan oficial. Kami masih tunggu itu," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Tribun Jatim |
Komentar