BOLASPORT.COM - Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, berpotensi mengunci gelar juara dunia Formula 1 alias F1 untuk ketujuh kalinya pada GP Turki 2020 yang berlangsung akhir pekan ini.
Meski begitu, Lewis Hamilton mengaku lebih bangga dengan aksinya memperjuangkan kesetaraan dan keberagaman ketimbang titel kampiun dunia yang sudah di ambang mata.
Hamilton akan meraih gelar juara dunia F1 2020 andai dia mampu meraih poin lebih banyak 8 poin dibanding rekan setimnya, Valtteri Bottas.
Jika sukses mengunci titel kampiun dunia musim ini, Hamilton akan menyamai prestasi pembalap legendaris Ferrari, Michael Schumacher.
Baca Juga: Meski Tak Jamin Bertahan di Mercedes, Lewis Hamilton Pastikan Karier F1-nya Belum Tamat
"Memenangi kejuaraan dunia adalah hal yang sangat personal. Namun, titel seorang pembalap tidak memengaruhi kehidupan masyarakat sehari-hari," kata Hamilton, dikutip dari Crash.
"Saya pikir memperjuangkan kesetaraan dan keberagaman adalah isu yang lebih besar."
"Saya lebih bangga melakukan itu semua dan membantu memperbaiki kondisi untuk orang-orang di seluruh dunia dan hak asasi manusia yang setara," tutur pembalap berusia 35 tahun itu melanjutkan.
Baca Juga: Lewis Hamilton Disebut Layak Diperlakukan seperti Michael Schumacher
Meski lebih bangga jika dia bisa lebih giat mempromosikan kesetaraan dan keberagaman masyarakat dunia, Lewis Hamilton tak lantas menepikan tanggung jawabnya sebagai pembalap.
Sebaliknya, pembalap F1 asal Britania Raya itu berjanji akan tetap mengejar gelar juara dunia musim ini.
"Mercedes akan terus berjuang mendapat lebih banyak gelar. Kami akan terus lebih baik pada setiap balapan dan melakukan pekerjaan yang kami cintai," ucap Hamilton.
"Akan tetapi, hal terpenting dalam perjalanan tahun ini sudah bercampur dengan perjuangan kesetaraan dan mempelajari segala hal yang terjadi di dunia, serta lebih peka terhadap keadaan sekitar," kata dia menegaskan.
Baca Juga: Rancangan Jadwal F1 2021 - 23 Balapan, Mulai di Australia, Selesai di Abu Dhabi
Sepanjang musim kompetis Formula 1 2020, Lewis Hamilton memang tidak pernah ragu-ragu menunjukkan sikapnya, termasuk saat balapan.
Ia pernah mengenakan kaus bertuliskan pesan untuk mengungkap kasus kematian Breonna Taylor, perempuan Afrika-Amerika asal Louisville, Kentucky, Amerika Serikat (AS) yang tewas di rumahnya sendiri pada Maret 2020 setelah ditembak oleh aparat kepolisian setempat.
Hamilton juga mengenakan helm bertuliskan "Black Lives Matter" untuk mendukung gerakan protes massal terhadap kebrutalan aparat terhadap kaum Afrika-Amerika menyusul tewasnya George Floyd, warga AS yang meninggal saat diamankan oleh polisi di Minneapolis, Minnesotta, AS.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar