BOLASPORT.COM - Keputusan Manchester United melepas Romelu Lukaku ke Inter Milan disebut aneh oleh striker Watford, Troy Deeney.
Saat masih membela Manchester United, Romelu Lukaku kerap menjadi sasaran utama kritik atas penampilannya yang tak kunjung konsisten.
Dua tahun berseragam merah Manchester United, Romelu Lukaku 'hanya' mampu membuat 42 gol dalam 96 penampilan di berbagai ajang.
Pada akhirnya, Manchester United pun memutuskan untuk melepas Lukaku dan menjualnya ke Inter Milan dengan harga yang dilaporkan mencapai 74 juta euro (sekitar Rp1,2 triliun).
Baca Juga: Meski Latihan Perdana Timnas U-19 Indonesia Berat, Kakang Rudianto Tetap Bertekad
Lukaku sendiri tidak pernah mempertanyakan keputusan klub kaya Liga Inggris itu dan justru menerimanya dengan senang hati.
Alhasil, kini permainan striker berusia 27 tahun itu berkembang pesat dan hal itu dibuktikan dengan mencetak 41 gol hanya dalam 57 pertandingan untuk Inter Milan, termasuk 34 gol di semua kompetisi musim lalu.
Tak hanya di level klub, performa Lukaku juga meningkat di panggung internasional dengan mencetak 24 gol dalam 23 pertandingan terakhirnya.
Baca Juga: PSG Butuh Gelandang Chelsea Agar Juara Liga Champions, Bukan Lionel Messi
Dalam pertandingan terakhirnya bersama timnas Belgia saat melawan Inggris di UEFA Nations League, Lukaku juga tampil oke dengan mengemas satu assist.
Penampilan Lukaku yang kian hari kian apik pun membuat banyak pihak bertanya-tanya mengapa dulu Manchester United mau melepasnya.
Striker Watford, Troy Deeney, juga turut mempertanyakan hal tersebut sembari mengatakan kalau keputusan Manchester United melepas Lukaku adalah hal yang aneh.
Baca Juga: Carolina Marin Baru Puas Kalau Raih Medali Emas Olimpiade 2021
"Dia (Lukaku) sangat bagus dan saya selalu merasa aneh ketika mengingat Manchester United melepasnya," ucap Deeney seperti dikutip BolaSport.com dari talkSPORT.
"Mereka agak menginginkan pemain yang lengkap karena rekor golnya, yang jujur saja, tidak terlalu buruk."
"Tetapi, saya mengerti mengapa orang-orang sedikit frustrasi ketika dia masih di Manchester United."
Baca Juga: Luis Suarez Yakin Atletico Madrid Bisa Raih Hal Besar Musim Ini
"Ketika dia pergi ke Italia, Anda dapat melihat sisi taktik dan sisi kepelatihan benar-benar meningkatkan permainannya. Dia punya poin untuk dibuktikan."
"Dia sudah menjadi manusia buas sejak berusia 16 tahun. Semua orang berkata: 'Lihat bakatnya'."
"Golnya sudah ada sekarang. Dalam pertandingan semalam Anda dapat melihat seberapa kuat dia, koneksinya dengan rekan setim bagus, dan dia mendapatkan assist secara teknis untuk gol ke gawang Inggris," kata Deeney menambahkan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | talkSPORT |
Komentar