BOLASPORT.COM - Legenda Suzuki, Kevin Schwantz mengatakan bahwa MotoGP 2020 telah menandai penggantian juara dengan membiarkan bintang yang sedang naik daun seperti Joan Mir menjadi sorotan.
Selama empat musim terakhir titel juara dunia dikuasi oleh pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, sejak 2016.
Namun, Marc Marquez gagal mempertahankan gelar musim ini karena fokus memulihkan cedera patah lengan tangan kanan yang didapat pada MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Portugal 2020 - Perebutan 4 Penghargaan dan Perpisahan Dovizioso
Pada MotoGP 2020, muncul sembilan pemenang balapan berbeda.
Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) menjuarai balapan MotoGP Spanyol dan GP Andalusia, sementara Brand Binder (Red Bull KTM) memenangi balapan MotoGP Republik Ceska.
Pemenang MotoGP Austria adalah Andrea Dovizioso dan gelar juara balapan MotoGP Styria diraih oleh Miguel Oliveira (KTM Tech3).
Sementara itu, Franco Morbidelli (Petronas Yamaha SRT) naik podium kampiun pada MotoGP San Marino, GP Teruel, dan GP Valencia, diikuti Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha) pada MotoGP Emilia Romagna.
Danilo Petrucci (Ducati) lalu memenangi balapan GP Prancis dan Alex Rins menjuarai MotoGP Aragon.
Adapun Mir menjadi juara pada MotoGP Eropa.
Masih ada satu balapan lagi yang akan diperebutkan para pembalap pada GP Portugal, 20-22 November.
"Melihat sembilan pemenang berbeda dengan perlombaan yang masih harus dilalui (GP Portugal) di sirkuit yang belum pernah menjadi tuan rumah MotoGP sebelumnya akan menarik," kata Schwantz dilansir BolaSport.com dari The Race.
"Kami dapat dengan mudah melihat 10 pemenang berbeda dalam satu musim dari 14 balapan tahun depan. Pemenang yang hampir berbeda setiap akhir pekan itu luar biasa," ucap Schwantz.
Kondisi ini membuat Marc Marquez harus bekerja keras jika akan comeback ke MotoGP.
Baca Juga: Joan Mir Jadikan Valentino Rossi Panutan karena Ini
"Marc akan menemukan tempat yang berbeda dari yang dia tinggalkan. Ada begitu banyak pembalap yang menemukan lebih banyak kecepatan tahun ini, dan secara konsisten menemukannya," kata Schwantz dilansir BolaSport.com dari The Race.
"Setelah tidak pernah mengendarai atau membalap motor MotoGP selama setahun, dia akan membutuhkan waktu untuk menemukan kecepatannya lagi. Jika selalu memikirkan bisa kembali bersaing membuat Anda jatuh ke tanah dan itu sangat menyakitkan."
"Saya harap bukan itu masalahnya. Secara fisik dan mental dia kembali sekuat kemampuannua, karena itu akan menjadi tolok ukur yang bagus tentang bagaimana kelas telah berkembang sejak dia rehat membalap."
Schwantz tidak asing dengan cedera dan waktu istirahat untuk dirinya sendiri. Setelah berkarier mengendarai motor 500cc hingga batas maksimumnya setiap akhir pekan, tidak ada perawatan medis lanjutan yang tersedia untuk pembalap modern.
Dia yakin bahwa masih ada jalan sulit bagi Marquez setelah dia mendapatkan kembali kebugarannya.
"Saya selalu yakin bahwa setelah saya kembali membalap, saya membutuhkan waktu dua kali lebih lama untuk kembali lagi ke performa awal. Saya tidak pernah melewatkan satu musim penuh," kata Schwantz.
"Jika saya cuti selama sebulan, saya tahu saya harus kembali secepat mungkin meskipun secara fisik saya tidak 100 persen karena saya harus kembali ke kecepatan semula."
Baca Juga: Joan Mir Disebut Punya Level Mirip Marc Marquez
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Race |
Komentar