BOLASPORT.COM - Arema FC memberikan izin pemain main sepak bola antar kampung (tarkam) tetapi tidak akan tanggung biaya perawatan jika mengalami cedera.
Hal ini diungkapkan langsung oleh General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo.
Dikatakan Ruddy, pihaknya tak akan melarang pemain yang ingin ikuti tarkam.
Izin diberikan tak terlepas dari situasi yang sedang terjadi.
Seperti yang diketahui, ditundanya kompetisi membuat pemain diliburkan.
Baca Juga: 4 Pemain Persija sudah Ambil Lisensi Kepelatihan, dari Pilar Timnas hingga Naturalisasi
Selama libur pemain tak banyak memiliki kegiatan.
Sehingga sebagian di antaranya memutuskan untuk mengikuti tarkam.
Ini bisa menguntungkan sekaligus merugikan pemain.
Segi positifnya adalah pemain bisa tetap menjaga kebugaran dan juga menjaga sentuhan bolanya.
Baca Juga: Seusai Cedera, Pilar Timnas U-19 Indonesia Ini Minta Satu Hal ke Fan Persib
Sementara sisi negatifnya yaitu kemungkinan pemain bisa alami cedera sangatlah besar.
Dalam hal tarkam, Ruddy memang memberikan izin.
Tetapi jika ada pemain yang alami cedera, Ruddy menegaskan pihak Arema FC tak akan bertanggung jawab.
Bahkan biaya perawatan semua diserahkan kepada pemain yang bersangkutan.
"Saya secara tertulis tidak melarang (pemain main tarkam)," kata Ruddy, dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
"Kendati demikian, saya sudah pesan melalui Kuncoro (asisten pelatih Arema FC) supaya hati-hati.
"Apabila ikut tarkam lalu injured, manajemen tidak akan ikut merawat," ujarnya.
Baca Juga: Pentolan Bonek: Siapapun yang Mengusik Persebaya adalah Musuh Kami
Jika Arema FC tak mau menanggung biaya perawatan, hal lebih keras dilakukan Persib.
Peringatan akan diberikan Persib kepada pemain yang nekat main tarkam.
Bukan sembarangan, peringatan keras keluar langsung dari Bos Persib, Teddy Tjahjono.
"Kami melarang seperti tarkam," ucap Teddy.
"Seperti Zulham Zamrun tuh kemarin saat pandemi dia main, kami tegur tuh," tuturnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar