BOLASPORT.COM - General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo menyebut dengan bayaran yang hanya 25 persen akan sangat menyulitkan pemain.
Dalam hal ini, Ruddy menyoroti pemain dengan gaji yang kecil.
Menurut Ruddy dengan hanya diberikan 25 persen, pemain akan sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya.
Terlebih situasi saat ini sedang sulit karena pandemi Covid-19 tak kunjung selesai.
Namun Ruddy berpendapat beberapa pemain masih bisa bertahan meski gajinya hanya diberikan seperempat dari kontrak awal.
Baca Juga: Keinginannya Tak Terpenuhi, Pelatih Persib Pilih Tinggalkan Bandung
Khususnya adalah pemain yang bergaji di atas 100 juta rupiah.
"Jumlah 25 persen itu kalau bayarannya Rp 100 juta ke atas masih bisa dirasakan," kata Ruddy, dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
"Namun kalau bayarannya kecil, ya nangis," ujarnya.
Sementara itu kepastian terkait gaji 25 persen ini telah dipastikan melalui sebuah Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan PSSI belum lama ini.
Baca Juga: 4 Pemain Persija sudah Ambil Lisensi Kepelatihan, dari Pilar Timnas hingga Naturalisasi
Dalam SK yang bernomor SKEP/69/XI/2020 dijelaskan terkait gaji pemain.
PSSI mewajibkan klub agar membayar gaji pemain sebesar 25 persen.
Hal ini dilakukan untuk bulan Oktober hingga Desember 2020.
Bukannya tanpa dasar, keputusan tersebut diambil PSSI sesuai kesepakatan yang telah terjalin dengan Klub Liga 1, Liga 2, APPI dan APPSI.
Baca Juga: Seusai Cedera, Pilar Timnas U-19 Indonesia Ini Minta Satu Hal ke Fan Persib
Selain Arema FC, diwakili sang pelatih Robert Rene Alberts, Persib juga menyayangkan keputusan tersebut.
Menurutnya dengan besaran gaji seperti itu pemain bakal susah untuk bertahan.
"Kami hidup dengan gaji 25 persen dan tidak banyak orang yang bisa bertahan," kata Robert.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar