BOLASPORT.COM - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mengungkapkan kerugian tim seusai PSSI dua kali memutuskan penundaan lanjutan Liga 1 2020.
Pertama penundaan terjadi pada bulan Oktober.
Kemudian satu bulan berselang, lanjutan Liga 1 2020 kembali harus ditunda.
Padahal dalam hal ini PSIS telah melakukan banyak persiapan.
Mulai dari kembali memanggil pemain hingga jalani latihan bersama telah dilakukan PSIS.
Baca Juga: Live Match Liga Thailand - Memori Kemenangan 10-0 Muangthong United
Namun semua sia-sia. Dikatakan Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS, akibat penundaan tersebut timnya banyak alami kerugian.
Salah satu yang paling terasa adalah dari segi finansial.
Pasalnya untuk melakukan semua persiapan menyambut lanjutan Liga 1 2020 PSIS telah keluarkan dana sebesar 2,5 miliar rupiah.
Dari situlah Yoyok mengaku sangat kecewa.
Yoyok sedih uang sebesar 2,5 miliar hilang percuma tanpa hasil.
"Terbakar 2,5 miliar rupiah, percuma tidak jadi apa-apa," kata Yoyok dilansir BolaSport.com dari Tribun Jatim.
"Itu termasuk dana mendatangkan pemain-pemain ke Semarang," ujarnya.
Sementara itu, belum lama ini PSSI kembali keluarkan SK yang mengatakan kompetisi bisa dilanjutkan pada Februari tahun depan.
Baca Juga: Pandangan Rahmad Darmawan tentang Sejumlah Pemain Lokal yang Dilirik Klub Luar Negeri
Pelatih PSIS, Dragan Djukanovic pun berencana kembali mengumpulkan pemain untuk jalani latihan bersama pada Desember mendatang.
Tetapi hal tersebut sepertinya bakal sulit terjadi, Yoyok Sukawi sudah terlanjur kecewa.
Yoyok tak ingin timnya kembali harus telah kerugian.
Sehingga sebelum jadwal Liga 1 2020 dipastikan, Yoyok tak akan memanggil pemain PSIS.
Baca Juga: Cerita Pemain Persebaya, Rendi Irwan tentang Upin Ipin dan Kucing
"Memang kalau untuk pelatih, pasti ingin persiapan yang maksimal," ucap Yoyok.
"Cuma saya kembalikan pertanyaan ke coach Dragan, kamu yakin Februari kick-off?
"Pasti tidak bisa jawab, kami pun juga belum tahu bagaimana pastinya kompetisi ini jalan bulan Februari atau tidak," tuturnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Tribun Jateng |
Komentar