BOLASPORT.COM - Raja gol Liga Inggris musim 1991-1992, Ian Wright, menyerukan teknik tendangan penalti ala gelandang Manchester United, Bruno Fernandes, agar dilarang.
Bruno Fernandes menjadi pahlawan kemenangan Manchester United dalam laga pekan ke-9 Liga Inggris 2020-2021 kontra West Bromwich Albion, Sabtu (21/11/2020) waktu setempat atau Minggu pukul 03.00 WIB.
Bermain di Stadion Old Trafford, Bruno Fernandes menyumbang satu gol penentu kemenangan tipis 1-0 Manchester United atas West Bromwich Albion.
Gol Fernandes tersebut berasal dari penalti yang dieksekusinya pada menit ke-56.
Wasit menghadiahkan penalti kepada Setan Merah karena Darnell Furlong melakukan handball di dalam kotak terlarang.
Baca Juga: Masuk Skema Pelatih, Masa Pinjaman Feby Eka Putra di Arema FC Diperpanjang
Fernandes sebenarnya sempat gagal melaksanakan tugasnya dalam percobaan pertama, tetapi pengadil lapangan meminta proses itu diulang.
Hal itu lantaran wasit menilai kiper Sam Johnstone berdiri di luar garis sebelum Fernandes melakukan tembakan penalti.
Pemain berpaspor Portugal itu kemudian sukses membuat bola masuk ke gawang pada percobaan kedua.
Berkat keberhasilannya tersebut, Fernandes telah mengoleksi 7 gol hasil penalti selama memperkuat Man United di Liga Inggris, separuh dari total gol keseluruhannya yang berjumlah 14.
Baca Juga: Susunan Pemain Inter Milan vs Torino - Romelu Lukaku Starter Lagi, Alexis Jadi Rekan Duet
Kendati kemampuannya dalam menendang penalti kerap menuai pujian, teknik tendangan ala Fernandes mendapatkan sorotan dari raja gol Liga Inggris musim 1991-1992, Ian Wright.
Top scorer Liga Inggris musim 1991-1992 dengan 29 gol itu bahkan meminta teknik tembakan penalti yang menjadi ciri khas Fernandes itu dilarang.
Salah satu ciri khas dari teknik tendangan penalti Bruno adalah gaya yang mirip dengan pemain Chelsea, Jorginho, yakni melompat sebelum menendang.
Ian Wright menilai, lompatan Fernandes tersebut membuat kiper lebih sulit untuk mengatur waktu penyelamatan.
Selain itu, Wright juga merasa tak adil ketika pemain boleh melompat, sementara kiper bahkan tidak boleh bergerak sebelum bola ditendang.
Baca Juga: Pengejaran Berakhir, Manchester City sudah Menutup Pintunya untuk Lionel Messi
"Itu menyulitkan kiper," kata Wright, dikutip BolaSport.com dari Manchester Evening News.
"Anda melompat ke depan, melakukan hal-hal semacam itu, sementara kiper tidak bisa menggerakkan kakinya."
"Mereka harus menghentikan orang-orang melompat seperti itu, pemain hanya boleh berlari ke arah bola dan menendangnya."
"Jika mereka bisa bergerak sementara kiper tidak bisa, itu tidak adil."
"Ya, pemain harus langsung menendang penalti, tidak melompat," ujar eks pemain Arsenal ini mengakhiri.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Manchester Evening News |
Komentar