BOLASPORT.COM - Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, mengaku yakin tim besutannya cuma perlu 10 poin untuk keluar dari grup neraka Liga Champions.
Saat ini Manchester United sedang menduduki puncak klasemen sementara grup H Liga Champions 2020-2021 dengan koleksi 6 angka dari 3 pertandingan.
Poin mereka sebenarnya sama dengan RB Leipzig, namun Manchester United menang selisih gol dan juga unggul secara head to head dengan tim besutan Julian Nagelsmann itu.
Meski berada di puncak, Manchester United belum bisa memastikan diri untuk lolos ke babak gugur.
Baca Juga: Ole Gunnar Solskjaer Ungkap Penyebab Memblenya Anthony Martial
Pasalnya, RB Leipzig dan dua klub lain yang berada di regu yang dilabeli sebagai grup neraka itu, Paris Saint-Germain dan Istanbul Basaksehir, masih berpotensi lolos.
Kendati timnya belum benar-benar aman dari kejaran klub lain, pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, menanggapi hal itu dengan tenang.
Solskjaer merasa timnya hanya membutuhkan 4 poin tambahan dari 3 laga yang masih tersedia.
Baca Juga: Chelsea Dekati Juara Bertahan Liga Inggris, Frank Lampard Belum Puas
Sebab, menurut Solskjaer tim asuhannya hanya butuh setidaknya 10 poin untuk keluar dari grup neraka itu.
"Kami memulai dengan baik dengan dua kemenangan, tetapi kami kecewa kalah di pertandingan terakhir," ucap Solskjaer seperti dikutip BolaSport.com dari The Guardian.
"Kami membutuhkan setidaknya 10 poin untuk lolos, bahkan mungkin Anda harus memiliki 12 poin."
Baca Juga: Liverpool Lebih Baik Tanpa Mo Salah, Dijual Pun Tak Masalah
"Jadi kami akan mengejarnya dan mencoba memenangkannya dengan baik serta menampilkan performa yang baik," kata Solskjaer menambahkan.
Pada pertandingan terakhirnya di grup H, tandang ke markas Istanbul Basaksehir, Manchester United kalah dengan skor 1-2.
Performa buruk menjadi biang keladi dari kekalahan tersebut, dan Solskjaer pun mengakui itu.
Baca Juga: Manchester United sudah Temukan Satu Calon Kuat Direktur Sepak Bola
Berangkat dari kekalahan itu, Solskaer pun memetik pelajaran penting, dan ia mengaku akan berusaha agar timnya tidak melakukan hal semacam itu lagi ke depannya.
"Anda tahu ketika Anda pergi ke Turki dan menghadapi juara Turki itu akan menjadi pertandingan yang sulit," ucap Solskjaer.
"Tingkat konsentrasi kami harusnya lebih baik, kami tahu bahwa dua gol yang bersarang di gawang kami kala itu dikarenakan transisi yang buruk."
Baca Juga: Tuai Hasil Terburuk, Maverick Vinales Sebut MotoGP 2020 seperti Bencana
"Kami juga memiliki satu atau dua momen lain di mana kami menyebabkan masalah sendiri dengan organisasi kami ketika menguasai bola."
"Kami perlu lebih disiplin dalam positioning, karena setiap kurang konsentrasi, mereka akan lepas landas."
"Gol pertama adalah kebobolan paling buruk, gol kedua adalah serangan balik," tutur pelatih asal Norwegia itu menambahkan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | The Guardian |
Komentar