BOLASPORT.COM - PSS Sleman membuka pendaftaran bagi talenta muda yang ingin menempa diri melalui program akademi U-15, U-16, dan U-17.
Kepala Development Center PT Putra Sleman Sembada (PSS), Guntur Cahyo Utomo, menyatakan melalui akademi ini PSS Sleman ingin memperluas serta memperkuat cakupan pembinaan klub.
"Kami ingin memfasilitasi lebih banyak orang supaya bisa merasakan latihan ala PSS Sleman," ujar Guntur dilansir Bolasport.com dari Tribun Jogja, Selasa (24/11/2020).
Baca Juga: Satu Pekan Jalani TC, Pemain Timnas U-19 Indonesia Alami Banyak Perkembangan
Dijelaskan Guntur, ada beberapa detail yang membedakan antara pemain dari Elite Pro dibandingkan pemain akademi.
Dari kategorisasi pemain, Elite Pro merupakan atlet-atlet yang memang dinilai memiliki potensi cukup besar untuk bisa dikembangkan ke level permainan yang lebih tinggi.
Sementara di akademi, pembinaan akan lebih mendalam dengan memfasilitasi potensi agar talenta muda semakin matang dan terbentuk.
Dikatakan Guntur, PSS Sleman ingin melahirkan bibit-bibit muda yang suatu saat akan bermanfaat bagi klub maupun bangsa.
Guntur ingin menciptakan bintang baru layaknya Kevin De Bruyne.
Gelandang Manchester City yang disebut sebagai salah satu pemain terbaik dalam satu dekade terakhir ini dulunya lahir dari akademi yang tak begitu tersohor.
"Di pembinaan sepak bola itu ada yang namanya late developer, jadi perkembangan anak-anak yang relatif lambat. Kalau di Eropa itu sama seperti kasusnya Kevin De Bruyne. Di masa mudanya mereka tidak begitu dilihat, cenderung diragukan apakah bisa mencapai level top atau tidak," kata Guntur.
"Tetapi, begitu sampai perkembangan optimalnya, tidak ada satu pun yang meragukan Kevin De Bruyne," lanjutnya.
Baca Juga: Evan Dimas Akui Gaya Mainnya Terinspirasi Permainan Barcelona
"Tujuan akademi ini salah satunya adalah memfasilitasi talenta-talenta yang seperti itu. Sudah tampak potensinya tetapi belum maksimal, masih harus menunggu satu dua tahun untuk mencapai titik optimal mereka dalam berkembang."
"Mereka ini yang juga harus dipelihara karena seringkali bakatnya sangat bagus, tetapi belum begitu tampak," tambah eks asisten pelatih timnas U-19 Indonesia ini.
Guntur menjelaskan akademi PSS ini akan menerapkan metode latihan yang sama dengan pemain Elite Pro.
Di samping itu, bakat-bakat muda dari akademi juga bisa dilihat langsung oleh pelatih Elite Pro.
"Pemain dari akademi juga bisa belajar langsung dari pemain profesional tim utama PSS Sleman," ujarnya.
Program serta fasilitas pengembangan akademi PSS ini di antaranya adalah latihan tim, latihan individu spesialisasi, analisis video, gym, kompetisi resmi dan internal, tes/ latihan senior, metodologi standar Elite Pro Academy, ekstra kelas meliputi gizi, psikologi dan mentoring, serta dilatih langsung oleh pelatih berlisensi.
"Akademi PSS mengombinasikan pengetahuan dan keahlian dari pelatih berlisensi dengan pengalaman bersama tim nasional, mantan pemain profesional, dan analis performa berpengalaman di Liga 1 Indonesia yang peduli pada pengembangan pemain muda," terang Guntur.
Selain Guntur Cahyo, adapun staf pelatih di akademi PSS ini di antaranya Anang Hadi (mantan kapten PSS, pelatih kepala Elite Pro Academy U-18, lisensi B AFC), Lilik Winarno (pelatih kepala EPA U-16, lisensi B AFC), Noval Aziz (Training Methodologis klub Liga 1 dan PT LIB), dan Dani Rayoga (analis performa PSS 2018 dan klub Liga 1)
Adapun untuk syarat dan cara pendaftaran, calon pemain akademi ialah kelahiran tahun 2004, 2005, 2006, atau 2007.
Calon didikan diwajibkan untuk mengisi formulir yang tercantum pada media sosial PSS Sleman.
Selain itu terdapat biaya pendafataran dan iuaran bulanan yang relatif dapat dijangkau.
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tribun Jogja |
Komentar