BOLASPORT.COM - Dahsyatnya peran netizen Indonesia sering kali memberikan dampak yang besar pada dunia sepak bola dalam negeri.
Netizen merupakan masyarakat yang aktif menggunakan internet.
Dalam era digital seperti saat ini, netizen sukses tumbuh dengan subur.
Terlebih lagi dengan adanya media sosial.
Mereka seperti menemukan dunia baru.
Baca Juga: Pujian Andrea Pirlo untuk Pahlawan Kemenangan Juventus Kontra Ferencvaros
Dengan kebebasan yang dimiliki, netizen merasakan kepuasan ketika dapat menyuarakan pendapatnya.
Meski terkadang memiliki pendapat yang berbeda, tak jarang pula netizen Indonesia bisa kompak jika memiliki kepentingan yang sama.
Hal tersebut terjadi beberapa kali di dunia sepak bola dalam negeri.
Saking hebatnya, netizen sanggup memberikan pengaruh besar dalam mengubah nasib seseorang.
Baca Juga: Tak Ada Kompetisi Sejak Maret, Kiper Madura United Bicara soal Kerinduan
Seperti halnya ketika konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menggelar turnamen atau bracket challenge untuk mencari gol terbaik Piala Asia sepanjang masa pada September lalu.
Kala itu Indonesia diwakili oleh gol Widodo C Putro.
Gol Widodo yang masuk nominasi adalah golnya yang tercipta dalam Piala Asia 1996 melawan Kuwait.
Pada pertandingan tersebut, Widodo berhasil membuka gol indah usai menerima umpan dari Yeyen Tumena.
Baca Juga: Sempat Jadi Mimpi Buruk Persija, Pemain Ini akan ke Liga Australia
Tepatnya gol diciptakan Widodo dengan tendangan salto pada menit ke-20.
Awalnya gol milik Widodo jumlah pemilihnya sempat tertinggal di semifinal bracket challenge dari gol pemain Vietnam, Le Cong Vinh.
Tercatat pemilih gol Widodo hanya sebesar 43 persen berbanding dengan sang lawan yang dapatkan 57 persen.
Namun, kekuatan netizen Indonesia langsung merubah segalanya.
Baca Juga: Persib Beri Perlakuan Khusus untuk Pemainnya yang Gabung Timnas U-19 Indonesia
Kurang dari 24 jam, netizen Indonesia berhasil membalikan keadaan.
Sehari setelahnya, gol Widodo berbalik unggul telak.
Bahkan jaraknya dengan le Cong Vinh cukup jauh.
Hingga vote ditutup, gol Widodo dapatkan perolehan 56 persen dari total 4.604.399 suara yang masuk.
Baca Juga: Menpora RI Optimistis Indonesia Bisa Selenggarakan MotoGP 2021
Lolos dari semifinal, gol Widodo maju ke babak final dengan mewalan gol ciptaan Abbas Chahrour saat timnas Lebanon menghadapi irak di Piala Asia 2000.
Pada kesempatan ini kekuatan netizen Indonesia kembali ditunjukan.
Lebih hebat dari sebelumnya, berkat kompaknya netizen gol Widodo akhirnya dinobatkan sebagai juara dalam ajang AFC Bracket Challenge dengan kumpulkan suara sebanyak 72 persen.
Atas keberhasilan ini, Widodo pun tak lupa memberikan ucapan terima kasihnya kepada netizen Indonesia yang sudah mendukungnya.
"Tentu saya ucapkan rasa terima kasih atas dukungan vote," kata Widodo.
"Ini bocara bukan tentang saya tetapi siapa kita dan ini luar biasa dukungannya untuk sepak bola Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Ada Dua Kekurangan Juventus di Balik Kemenangan 2-1 Atas Ferencvaros
Tak hanya ubah nasib Widodo, netizen Indonesia rupanya juga berhasil melakukan hal yang sama terhadap pemain berdarah Brasil, Thiago Apolina Fereira.
Berkat netizen, Thiago gagal menjalani proses naturalisasi di Indonesia.
Seperti yang diketahui pada November lalu, Indonesia berencana lakukan naturalisasi kepada pemain muda sebagai persiapan sambut Piala Asia dan Piala Dunia U-20 2021.
Namun rencana tersebut langsung dapatkan kecaman dari para netizen Indonesia.
Baca Juga: Rossi Nilai Petronas Tampak Lebih Baik daripada Pabrikan Yamaha
Netizen menilai itu adalah keputusan yang tergesa-gesa.
Di mata netizen calon pemain yang akan dinaturalisasi belum jelas pengalamannya.
Selain itu para pemain juga tidak memiliki darah Indonesia.
Berkat hujatan yang ada, Thiago akhirnya memutuskan mengurungkan niatnya dan pilih kembali ke Brasil.
"Ya, beberapa media dan sebagian dari masyarakat, tidak semua pendukung sepak bola setuju ada yang tidak setuju sama sekali," kata Thiago, dilansir BolaSport.com dari Youtube Felipe Valdez.
"Banyak yang mengirim pesan di instagram untuk menyinggung perasaan saya."
"Balik lah ke negara kamu, kami tidak butuh kamu disini, Mungkin karena kami berlima, bukan satu doang, timnya mengumumkan itu, tahun depan ada Piala Dunia," ujarnya.
Baca Juga: Bulan Depan Persib Bandung Rubah Program Latihan
Dari semua itu kita bisa melihat bahwa dampak yang diberikan netizen Indonesia cukup besar.
Namun semua tentu saja tak selalu positif.
Bahkan tak jarang pula ada tim yang menjadi korban keganasan netizen Indonesia.
Khususnya adalah untuk lawan timnas Indonesia.
Para netizen tak akan segan-segan menyerbu akun pribadi lawan Indonesia dengan kata-kata yang kurang pantas.
Seperti contohnya yang terjadi pada saat timnas U-19 Indonesia jalan TC di Kroasia.
Kala itu timnas U-19 Indonesia berhadapan dengan NK Dugopolje.
Laga yang tersaji di Stadion NK Uskok, Klis, Kroasia, (8/10/2020) ini sejatinya anak asuh Shin Tae-yong berhasil memenangkan pertandingan dengan skor telak 3-0.
Gol skuad Garuda Nusantara disumbangkan oleh Baif Fatari (3'), Brylian Aldama (15'-pen) dan Witan Sulaiman (21').
Namun kemenangan ini harus dibayar dengan cedera yang dialami pemain timnas U-19 Indonesia karena kerasnya permainan Nk Dugopolje.
Dua pemain yang dimaksud adalah Mochammad Supriadi, dan Bagas Kaffa.
Akibatnya kemarahan netizen Indonesia pun langsung diluapkan ke akun instagram NK Dugopolje.
Bahkan tercatat sebanyak 1.186 komentar dan sebagian besar berasal dari warganet Indonesia yang memberikan kritiknya atas permainan keras NK Dugopolje.
Dari semua ini kita memang patut mensyukuri besarnya netizen yang dimiliki Indonesia.
Pasalnya berkat mereka kita bisa mendapatkan beberapa prestasi yang membanggakan untuk Tanah Air.
Namun untuk kedepannya diharapkan netizen bisa lebih dewasa.
Pasalnya apa yang terlontar baik disadari ataupun tidak disadari akan berikan pengaruh untuk hidup orang lain.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Instagram, BolaSport.com, YouTube Felipe Valdez |
Komentar