BOLASPORT.COM - Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, mengingatkan kedua juniornya pada nomor tunggal putra, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, untuk punya mental kuat, terutama saat tampil pada Olimpiade Tokyo.
Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting menjadi dua kandidat terkuat untuk mewakili Indonesia pada nomor tunggal putra cabang bulu tangkis pada Olimpiade Tokyo yang akan digelar tahun 2021.
Anthony saat ini menduduki peringkat ke-4 Race to Tokyo, sementara Jonatan menempati peringkat ke-7.
Menurut Taufik Hidayat, keduanya harus melatih mental mereka agar tak lantas ambruk saat menjalani Olimpiade.
Baca Juga: Tim Avengers Berhasil Juarai BAM Mixed Team Championship 2020
"Mental mereka harus kuat. Tekanan dari negara dan masyarakat untuk berprestasi di Olimpiade itu besar. Kalau tidak kuat, mereka bisa tidak tampil maksimal," kata Taufik, dikutip dari Olympic Channel.
"Sebaliknya, kalau mereka kuat, mereka akan bisa mengatasi tekanan tersebut," ucap dia melanjutkan.
Taufik Hidayat menilai, kekuatan mental akan penting agar Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie bisa menikmati pertandingan, meski memikul harapan bangsa dan negara untuk berprestasi.
Baca Juga: Tai Tzu Ying Ungkap Alasan Ambil Les Bahasa Inggris di Kala Pandemi
"Saran saya ketika mereka bermain di Olimpiade, nikmati saja bermain di lapangan. Lupakan hal-hal lain. Apalagi, Olimpiade hanya empat tahun sekali," kata Taufik.
"Atlet harus bermain sebaik mungkin di sana kalau memang mau jadi yang terbaik. Kalau tidak, ya harus menunggu empat tahun lagi," ujar dia lagi.
Taufik Hidayat adalah salah satu pemain tunggal putra yang berhasil mempersembahkan medali emas Olimpiade untuk Indonesia.
Ia merebut medali tersebut pada Olimpiade 2004 di Athena, Yunani.
Sebelumnya, Indonesia juga mendapat medali emas dari tunggal putra melalui Alan Budikusuma pada Olimpiade Barcelona 1992.
Baca Juga: BAM Yakin Malaysia Open Tetap Jadi Bagian dari Kualifikasi Olimpiade Tokyo
| Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
| Sumber | : | Olympic Channel |
Komentar