BOLASPORT.COM - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, mengenang pertemuannya dengan Diego Maradona. Baginya kala itu El Pibe de Oro terlihat seperti seorang Paus.
Sejak dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) kemarin, nama Diego Maradona langsung menjadi topik yang dibicarakan di mana-mana.
Berbagai pihak, mulai dari yang dikenal dekat dengan Maradona sampai orang yang hanya bertemu sekali dengannya, langsung memberikan ucapan belasungkawa sekaligus membuka kembali kenangan mereka masing-masing soal sosok yang dijuluki El Pibe de Oro itu.
Salah satu orang yang tidak begitu akrab dengan Maradona namun pernah bertemu adalah Juergen Klopp.
Baca Juga: Legenda Real Madrid Sarankan Zinedine Zidane Beli 5 Pemain daripada Gaet Erling Haaland
Pelatih Liverpool itu tidak pernah berada satu lapangan dengan Maradona, tetapi ia pernah bertemu dengan sosok yang memenangkan Piala Dunia 1986 bersama timnas Argentina itu.
Dan saat mengenang peristiwa tesrebut, Klopp mengatakan kalau saat itu ia sangat terpesona dengan sosok Maradona.
Saking terpesonanya, Klopp mengatakan kalau perjumpaan dengan Maradona kala itu terasa seperti bertemu dengan seorang Paus.
Baca Juga: Bagus Kahfi Ungkap Kekecewaan kepada Barito Putera Usai Dikabarkan Batal Gabung FC Utrecht
"Dia adalah yang terbaik di sepanjang hidup saya," ucap Klopp seperti dikutip BolaSport.com dari Mirror.
"Mungkin bukan sekarang, karena di masa ini saya telah melihat Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi."
"Dalam karier saya, dia adalah pemain yang menonjol. Hidupnya menunjukkan betapa menyenangkan sekaligus sulitnya ketika Anda menjadi pemain kelas dunia. Benar-benar sosok yang mengesankan."
Baca Juga: Southampton Vs Man United - The Red Devils Masih Tanpa Paul Pogba
"Saya bertemu dia sekali, yang bagi pemain setingkat saya seperti bertemu Paus. Anda bisa melihat reaksi di seluruh dunia."
"Jika kita menunjukkan rasa hormat yang layak dia dapatkan saat masih hidup, bukan selfie, kita bisa membantunya," tutur Klopp menambahkan.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Mirror |
Komentar