Baca Juga: Di Balik Layar Reaksi Khabib Nurmagomedov Setelah Mengalahkan Conor McGregor
Belum ada pembalap yang selalu konsisten seperti Marc Marquez membuat musim ini tidak ada ada pembalap yang berhasil naik podium dan memimpin dalam setiap balapan.
Zeelenberg pernah berada dalam tim Jorge Lorenzo saat dia menjadi juara dunia pada 2010, 2012, dan 2015.
"Kami menjalani musim yang hebat, tentu saja, tetapi jelas kami menginginkan gelar juara dunia. Tetapi, kami memiliki dua pembalap di tim yang pernah memenangkan balapan dan keduanya berjuang untuk kejuaraan, yang masih membuat kami bangga."
"Namun, kami lebih suka hasilnya lebih konsisten, terutama dari Fabio. Dia selalu mengemudikan mesin itu dan berada di urutan tiga besar pada balapan terakhir tahun 2019, tetapi dia tidak memenangkan balapan apa pun saat itu," aku Zeelenberg.
"Tahun ini sebaliknya, tiga kemenangan balapan tetapi tidak ada podium lain. Itu adalah sesuatu yang kami khawatirkan. Seseorang dapat mencari 100.000 penjelasan untuk ini dan itulah kenyataannya," ujar Zeelenberg.
Menurut Zeelenberg, sangat penting bagi dia dan tim untuk memilih mesin tahun ini yang tidak terlalu berkembang seperti M1.
"Pada 2019, kami mampu bertarung, mengikuti setiap balapan dan selalu berada dalam performa terbaik," kata Zeelenberg.
Tahun ini berbeda. Quartararo mendapat mesin pabrikan baru tahun 2020 tahun ini.
"Tetapi, itu adalah mesin baru yang bereaksi berbeda dari yang kami harapkan di trek tertentu dan dalam situasi tertentu," aku Zeelenberg.
"Kami lalu harus mencoba menemukan set-up untuk mesin yang memungkinkan pembalap merasa nyaman. Sayangnya, kami tidak berhasil," ujar Zeelenberg.
Baca Juga: Hasil FP3 F1 GP Bahrain 2020 - Tampil Solid, Max Verstappen Ungguli Duo Mercedes
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar