BOLASPORT.COM - PSM Makassar selalu menjadi wakil Indonesia di Piala AFC musim 2019 dan 2020.
Tentu saja ada kerugian yang dirasakan PSM Makassar ketika bertanding di Piala AFC selama dua musim berturut-turut.
Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim, mengatakan pihaknya mengalami kerugian secara finansial.
Sebab, selama dua musim beruntun itu tim berjulukan Pasukan Ramang tersebut berkandang di luar Makassar selama Piala AFC.
Pada 2019, PSM Makassar memutuskan untuk berkandang di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pada 2020, tim berjersey merah itu pindah kandang ke Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Eks Pemain Klub Spanyol Ini Alami Perubahan di Timnas U-19 Indonesia
PSM Makassar tidak bisa berkandang di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, karena tidak lolos verifikasi.
Untuk itu, demi berlaga di Piala AFC, PSM Makassar yang selalu menempati posisi atas di Liga 1 sejak 2017 harus menggunakan stadion-stadion lainnya.
PSM Makassar mendapatkan prestasi di Piala AFC.
Baca Juga: Suzuki Kembangkan Motor GSX-RR Demi Pertahankan Gelar Juara MotoGP
Terbukti, Ayam Jantan dari Timur itu sempat lolos ke semifinal Zona Asia Tenggara Piala AFC 2019.
"Prestasi dan bisnis dalam sepak bola itu berkaitan erat. Kalau kami berprestasi, bisnis pun akan membaik, karena apa yang mau kami jual kalau bukan prestasi."
"Persoalannya dua musim berturut-turut kami tampil di Piala AFC, prestasi kami dapat tapi dari segi bisnis kami tekor (rugi)," ucap Sulaiman Abdul Karim seperti BolaSport.com kutip dari Tribun Makassar.
Baca Juga: Pulang ke Kediri, Pemain Madura United Sering Uji Coba Bareng Pemain Liga 1
Dalam satu pertandingan Piala AFC, PSM Makassar hanya didukung secara langsung oleh sebanyak 300 orang.
Jumlah itu tidak menutupi pengeluaran yang sudah dikeluarkan PSM Makassar demi menggelar satu pertandingan tersebut.
Sule sapaan akrabnya mengatakan PSM Makassar harus mengeluarkan uang hampir Rp 1 Miliar setiap pertandingan.
Baca Juga: Liga 1 Putri Belum Jelas, Arema FC Putri Pilih Panaskan Mesin
Sementara uang subsidi dari AFC tidak mencapai Rp 500 juta.
"Yang nonton paling 300 orang sementara biaya menggelar pertandingan itu ratusan juta."
"Contoh waktu kami bermain di Stadion Madya, sekali pertandingan itu kami habiskan uang sebesar Rp 500 juta lebih."
"Sementara subsidi dari AFC hanya Rp 300 juta kalau saya tidak salah," ucap Sule.
View this post on Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar