BOLASPORT.COM - Penyebab utama kematian Diego Maradona rupanya bukan karena serangan jantung, melainkan karena satu kondisi tertentu.
Kematian Diego Maradona rupanya berbuntut panjang bagi berbagai pihak di dunia.
Bukan hanya soal skandal kematian yang meliputi mendiang Maradona, melainkan juga soal penyebab kematian legenda sepak bola Argentina itu.
Sebelumnya, Maradona meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) di kediamannya yang berada di Buenos Aires.
Serangan jantung disebut-sebut menjadi penyebab kematian Maradona.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Miliki Gairah Diego Maradona, sedangkan Lionel Messi Tak Punya
Akan tetapi, baru-baru ini beredar kabar kalau legenda Napoli itu meninggal dunia bukan karena serangan jantung.
Menurut laporan Marca yang dihimpun oleh BolaSport.com, Maradona disebut-sebut mengalami edema paru sekunder akut atau penumpukan cairan di dalam kantong paru-paru.
Kondisi tersebut yang dikabarkan memperburuk kondisi jantung Maradona sehingga membuatnya mengalami gagal jantung kronis.
Bahkan, saat dilakukan pemeriksaan kembali, jantung Maradona memiliki berat mencapai 500 gram.
Ukuran tersebut dua kali lipat dari ukuran jantung normal pada umumnya.
Baca Juga: Pengamat Sepak Bola: Maradona Adalah Definisi Sempurna untuk Pesepakbola Nomor 10
Selain itu, jantung Maradona juga ditemukan mengalami dilatasi kardiomiopati atau kondisi ventrikel jantung yang membesar karena kelainan otot jantung.
Kondisi jantung Maradona itu pun menimbulkan pertanyaan bagi para profesional medis yang memeriksanya.
Pasalnya, ada hipotesis yang mengatakan bahwa Maradona diperkirakan mengonsumsi alkohol, obat-obatan, atau zat lain yang berbahaya sebelum kematiannya tiba.
Pemeriksaan itu dilakukan oleh tim medis untuk menemukan bukti dan penyelidikan terkait skandal kematian Maradona.
Tes lebih lanjut mengenai kondisi Maradona tersebut nantinya akan disetorkan kepada jaksa penuntut San Isidro.
Baca Juga: Pelatih Terbaik Liga Portugal: Lionel Messi Tak Punya Nafsu
Rencananya, pemeriksaan akan dilanjutkan oleh tim medis dengan memeriksa sistem konduksi listrik jantung untuk mendapatkan hasil yang menyeluruh.
Pemeriksaan ini akan dilakukan mulai Rabu (2/12/2020) waktu setempat dan akan berlangsung di markas besar unit polisi ilmiah Argentina.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Marca |
Komentar