BOLASPORT.COM - Pelatih bulu tangkis Denmark, Jakob Hoi, mengaku gaya main para pemain ganda putra Indonesia telah diadopsi anak-anak didiknya.
Jakob Hoi merupakan pelatih tim nasional bulu tangkis Denmark yang saat ini menangani nomor ganda putra.
Nomor tersebut menjadi fokus Hoi karena menurut dia, gaya main ganda memiliki karakteristik yang berbeda dari sektor tunggal.
Perbedaan yang terlihat adalah gaya permainan di lapangan dengan pemain tunggal selalu mengedepankan mentalitas.
Baca Juga: George Foreman Siap Latih Bintang NBA demi Balas Kekalahan dari Petinju Abal-abal
"Ini menarik, sebab Anda bisa katakan fisik jadi elemen dari pertandingan, yang bisa berbeda bagi pemain tunggal," kata Hoi, dikutip BolaSportcom dari BWF.
"Ketika kami duduk dan memperhatikannya, kami melihat mentalitas. Pemikiran pemain tunggal bergantung dari mentalitas, dan itu bagus."
"Namun, apakah akan bagus jika dipakai pada kategori ganda dengan memiliki gaya berpikir tunggal?" ucap dia lagi.
Lebih lanjut, Jakob Hoi mengatakan bahwa mentalitas saja tidak akan cukup untuk membangun permainan bulu tangkis di sektor ganda.
Sebab, ada dua pemain yang harus saling melengkapi saat berada di dalam lapangan.
Baca Juga: Syarat Mutlak Hadapi Tinju Mike Tyson, Tak Boleh Takut Mati
Jakob Hoi kemudian menganalisis tiga teknik yaitu keterampilan, akurasi, dan kecepatan yang menjadi unsur penting bagi para pemain ganda Denmark saat ini.
"Untuk pasangan ganda, tingkat keahlian, akurasi dan kecepatan, menjadi lebih penting daripada atribut fisik. Kami juga bicara sisi mentalitas," ujar Hoi.
"Kami perlu memperhatikan keterampilan dan di dalamnya kami bisa bermain cepat seperti Indonesia dan China dan bagaimana penampilan kami saat bisa mengalahkan mereka," kata dia menjelaskan.
Pasangan Laars Paaske/Jonas Rasmusen disebut Hoi telah menerapkan gaya permainan ganda putra Indonesia.
Baca Juga: Soal Kapan Bakal Balapan di MotoGP Lagi, Begini Jawaban Marc Marquez
"Ketika mereka (Paaske/Rasmusen) memenangkan Kejuaraan Dunia, mereka bermain gaya Indonesia, sangat cepat, dan mereka memiliki keterampilan dan Jonas punya fisik serta kecepatan," tutur Hoi.
"Indonesia selalu dikenal cepat dan terampil, Anda pasti menemukan pemain ganda unggulan ingin sapu bersih dengan pertahanan yang kuat.
"Ketika (Markis Kido/Hendra Setiawan) juara Olimpiade 2008, mereka tidak (main) bertahan. Ketika melakukannya, mereka kalah."
"Jadi menurut saya, seluruh keterampilan ganda putra unggulan yang sekarang lebih luas dan lebih solid," ucap dia lagi.
Baca Juga: Soal Laga Berikutnya, Mike Tyson Dikaitkan dengan Monster Buangan UFC
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | bwfbadminton.com |
Komentar