BOLASPORT.COM - Saat ini sepak bola Indonesia tengah dihadapkan oleh dua hal yang cukup menarik terkait kemajuan dan kemunduran kualitas sepak bolanya.
Dua hal tersebut tentunya menjadi sebuah hal yang pelik di tengah kesulitan sepak bola Indonesia saat ini.
Ya, saat ini kemajuan dan kemunduran tengah dihadapi sepak bola Indonesia secara bersamaan.
Pertama-tama mungkin ada baiknya dimulai dari kemunduran yang dimaksudkan di atas.
Baca Juga: Noah Gesser: Jika Timnas Indonesia Memanggil Sekarang, Saya Akan Datang
Kemunduran di sini terkait dengan reputasi sepak bola Indonesia layaknya sebuah permata di tengah tumpukan duri yang menghalangi.
Tentu saja daya tarik sepak bola Indonesia cukup besar bila dibandingkan dengan liga di Asia Tenggara lain.
Yang paling mencolok ialah dukungan suporter yang luar biasa di mana pun klubnya berada.
Meski secara kualitas kompetisi kita masih kalah sedikit bila dibandingkan dengan Liga Malaysia dan Thailand.
Baca Juga: Pemain Langganan Timnas U-16 Indonesia Tak Dipanggil TC di Yogyakarta
Bahkan saking menariknya, pada tahun 2017 pesepakbola dunia mulai mencoba peruntungannya di Indonesia.
Sebut saja Carlton Cole dan Michael Essien yang bermain di Persib Bandung, Mohamed Sissoko di Mitra Kukar, Peter Odemwingie di Madura United dan lainnya.
Mereka berbondong-bondong datang ke Indonesia dan membuat liga tetangga terlihat layaknya seorang aktor tambahan.
Tentu hal tersebut bagus untuk reputasi sepak bola Indonesia yang mulai dilirik oleh dunia.
Baca Juga: Coret Pemain karena Dugem, Pemain PSIS: Ngeri Juga Pelatih Timnas Sekarang
Bahkan banyak media luar negeri yang tertarik untuk menjadikan sepak bola Indonesia sebagai bahan beritanya yang di mana sebelumnya untuk mendengarnya pun mungkin sedikit asing.
Seperti diketahui, jauh sebelum itu sudah ada juga beberapa pemain dunia yang pernah singgah di klub Indonesia.
Seperti Pierre Njanka, Roger Mila, Lee Hendrie dan beberapa pemain di era tahun 1990 hingga 2000 awal lainnya.
Sepak bola Indonesia begitu menjadi magnet pemain luar negeri untuk bermain.
Baca Juga: Alasan TC Timnas U-19 Indonesia di Jakarta Tak Ada Laga Uji Coba
Bahkan tidak jarang para pemain asing yang sudha bermain di Indonesia mengaku betah dan ingin menjadi warga negara Indonesia.
Namun semasa pandemi COVID-19 ini merebak, hal tersebut sepertinya memudar.
Bagaimana tidak, saat ini para pemain asing berbondong-bondong untuk keluar dari sepak bola Indonesia.
Hal utamanya tidak lain adalah karena tidak adanya kepastian kapan liga akan dimulai.
Baca Juga: Misi Pelatih Bima Sakti untuk TC Timnas U-16 Indonesia di Yogyakarta
Memang sebelumnya PSSI dan PT LIB telah memilih tanggal pasti liga digelar.
Namun tetap saja masih ada hal yang membuatnya batal terlaksana.
Ialah izin dari kepolisian untuk kembali menggelar Liga 1 musim ini.
Tidak tanggung-tanggung, setidaknya sudah hampir 20 pemain asing yang keluar dari Indonesia karena hal tersebut.
Selain itu, regulasi terkait gaji juga disebut sebagai alasan banyaknya pemain yang memilih hengkang.
Baca Juga: PSS Sleman Sumbang Empat Nama di TC Timnas U-16, Terbanyak Bareng Persib
Selama ini pemain sendiri hanya mendapatkan gaji sebesar 25-50 persen dari total gaji seharusnya.
Meski adanya force majeur, namun molornya Liga 1 membuat reputasi Indonesia turun di mata para pemain asing.
Apalagi Indonesia sebentar lagi akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang seharusnya menjadi momen kebangkitan sepak bola Merah Putih.
Belum lagi komentar terbaru dari pemain Persija Jakarta, Marco Motta yang merasa kebingungan dengan nasib Liga 1 saat ini.
Baca Juga: Sikap Pelatih Persib Bandung setelah Valeroen Tak Masuk dalam TC Timnas U-16 Indonesia
Marco Motta yang mempunyai reputasi di sepak bola dunia tentu akan membuat hal tersebut menjadi sebuah pukulan untuk sepak bola Indonesia yang unggahannya telah di lihat oleh pengikutnya di seluruh dunia.
"Sejak saya kecil, akhir pekan adalah selalu tentang sepak bola. Mengapa hal ini masih tidak memungkinkan terjadi di Indonesia?"
"Kapankah pengumuman dari semua otoritas yang terkait tentang tanggal resmi dimulainya kembali?"
"Saya menghormati keputusan yang dibuat tetapi saya benar-benar berusaha untuk memahami situasinya."
Baca Juga: Staf Pelatih Shin Tae-yong Hari Ini Berangkat Menuju Indonesia dari Korea Selatan
"Sepakbola selalu berarti untuk semua penggemar, selalu ada gairah dan ikatan emosional. Tetapi yang paling penting diatas itu semua adalah pengalaman untuk merasakan hal yang menyenangkan," seperti dikutip Bolasport.com dari Instagram pribadinya, @marcomotta47.
Akan sangat disayangkan jika ketidakjelasan ini terus dibiarkan oleh para pemangku otoritas sepak bola di Indonesia.
Pasalnya bukan tidak mungkin nantinya akan bertambah para pemain asing yang akan keluar dari Indonesia.
Yang tentunya para pemain akan menilai bahwa sepak bola di Indonesia jauh dari kata baik.
Baca Juga: Dua Pilar Muda Persija Terpilih Ikuti TC Timnas U-16 Indonesia
Padahal para negara tetangga di Indonesia saat ini hampir semuanya sudah menggulirkan liganya meski COVID-19 masih menjangkit mereka.
Keberanian dan keputusan yang pastinya patut dicontoh oleh para tokoh sepak bola di Indonesia tak terkecuali pemerintah.
Seperti pepatah, di balik musibah selalu ada berkah yang didapat.
Hal tersebut pantas juga disandangkan kepada sepak bola Indonesia kali ini.
Baca Juga: Latihan Ala Shin Tae-yong Diakui Pratama Arhan Sangat Mujarab
Pasalnya di tengah kesulitan yang dihadapinya, ada angin segar yang membuat dahaga para pecinta sepak bola Indonesia tetap terjaga.
Ialah mulai banyaknya pemain Indonesia yang meniti karier di luar neger.
Tentu hal tersebut dapat dikatakan kemajuan untuk sepak bola Indonesia karena sebelumnya para talenta dalam negeri selalu kesulitan untuk menembus mancanegara.
Dengan adanya beberapa program pengembangan pemain muda tentu menjadi gerbang untuk para pemain Indonesia melihat dunia luar.
Baca Juga: Kota Salou Spanyol Jadi Tempat TC Timnas U-19 Indonesia
Sebut saja program Garuda Select dan juga Vamos Indonesia yang menyumbangkan pemain muda Indonesia untuk disalurkan ke beberapa klub Eropa.
Terbaru tentu saja Bagus Kahfi dan Brylian Aldama yang dikontrak oleh klub asal Belanda, Jong Utrecht dan klub asal Kroasia, HNK Rijeka.
Keduanya setidaknya akan bergabung selama satu musim lebih di klub barunya masing-masing.
Sebelumnya juga sudah ada Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, dan Yanto Basna yang lebih dahulu bergabung bersama klub dari kuar negeri.
Baca Juga: Pesaing Timnas Indonesia Rencanakan Pemusatan Latihan pada Januari
Yang membanggakan, tercatat 10 pemain timnas U-19 Indonesia yang saat ini tengah bermain di luar negeri.
Akan menjadi modal yang sangat berharga untuk sepak bola Indonesia ke depannya.
Dengan begitu, mata sepak bola dunia mulai dapat terbuka dengan kedatangan para pemain dari Indonesia.
Belum lagi gerbong para pemain dari Vamos Indonesia yang saat ini tercatat sudah mengirimkan lebih dari 60 pemain untuk bergabung di beberapa klub Eropa sejak 2015 lalu.
Baca Juga: Satu Pemain Berlatih di Klub Kroasia Usai Dicoret Shin Tae-yong Karena Indisipliner
Tentu akan menjadi perjalanan yang menarik untuk sepak bola Indonesia ke depannya.
Dengan banyaknya pemain yang bermain di luar negeri tentu kualitas dari pemainnya pun sudah harus meningkat.
Namun tetap, kualitas baik pemain harus ditunjang dengan liga yang baik juga.
Untuk itu harapan ke depannya Liga Indonesia dapat menyelesiakan kesulitannya yang selama ini dirasakan.
Baik dari pembuatan jadwal, regulasi pemain dan klub, serta hal lainnya yang menjadi kendala untuk perkembangan sepak bola di Indonesia.
Baca Juga: Shin Tae-yong Tentukan Nasib Bek Garuda Select Begitu Tiba di Indonesia
View this post on Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar