Selang 12 menit setelah kebobolan, Arsenal membalas lewat sepakan Alexandre Lacazette.
Lalu pada menit ke-44, Arsenal berbalik unggul usai tembakan Reiss Nelson gagal dihentikan oleh kiper Liverpool, Alisson Becker.
Skor 2-1 untuk Arsenal itu bertahan hingga akhir laga. The Gunners memetik kemenangan meski tidak mendominasi.
Carrager merasa Arsenal harusnya bermain seperti itu kala bertemu Spurs akhir pekan lalu.
Akan tetapi, yang diterapkan Arteta tidak begitu. Arsenal mendominasi permainan, tetapi kalah efektif dibandingkan Spurs.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris - Tottenham Hotspur Tekuk Arsenal, Harry Kane Penguasa Derbi London Utara
"Frustrasi terbesar bagi saya adalah saya menyukai Arteta ketika dia pertama kali masuk ke Arsenal karena ketika dia menjalani pertandingan besar melawan tim yang jauh lebih bagus daripada Arsenal, dia mengubah idenya," ujar Carragher.
"Dia dari Barcelona. Dia bekerja dengan Pep Guardiola. Kami tahu apa idenya. Namun, dia mengubahnya pada musim lalu."
"Melawan Liverpool, mereka menang 2-1. Mereka melakukan tiga tembakan, mereka menghadapi 24 tembakan, penguasaan bola 31 persen, tetapi mereka memenangi pertandingan. Bagi saya, secara taktik fantastis."
Baca Juga: Miralem Pjanic Kecewa dengan Minimnya Menit Bermain di Barcelona
"Apa yang saya tidak percaya adalah mengapa Arsenal tidak melakukan itu pada hari Minggu. Mereka melawan Tottenham yang berada di puncak klasemen, ketika mereka berada di urutan ke-14, tandang dalam pertandingan derbi."
"Tottenham lebih bagus daripada Arsenal. Berikan pekerjaan Mourinho pada Mourinho."
"Anda mungkin masih kalah dalam pertandingan, itu bisa terjadi, tetapi jangan terlalu naif dengan bermain seperti itu," tutur Carragher lagi.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Evening Standard |
Komentar