BOLASPORT.COM - Taktik yang diterapkan oleh pelatih Arsenal, Mikel Arteta, untuk tim besutannya dicap buruk dan naif oleh eks pemain Liverpool, Jamie Carragher.
Pada pertandingan pekan ke-11 Liga Inggris melawan Tottenham Hotspur, Minggu (6/12/2020), Arsenal harus menelan pil pahit usai kalah dengan skor 0-2.
Dua gol yang bersarang di gawang Arsenal malam itu dicetak oleh Son Heung-min (menit ke-13) dan Harry Kane (45+1').
Dengan hasil tersebut Arsenal kini telah menelan 6 kekalahan dari 11 pertandingan yang telah mereka mainkan di Liga Inggris.
Sementara itu, lima partai lainnya berakhir dengan empat kemenangan dan satu kali hasil imbang.
Baca Juga: Termasuk Marc Marquez, Joan Mir Siap Lawan Semua Rival Musim Depan
Rangkaian hasil itu membuat Arsenal kini harus terdampar di urutan 15 klasemen Liga Inggris dengan raihan 13 poin.
Menurut eks bek Liverpool, Jamie Carragher, penampilan buruk Arsenal karena taktik yang diterapkan oleh Mikel Arteta.
"Saya pikir secara taktik Arsenal berantakan, sangat buruk," ucap Carragher seperti dikutip BolaSport.com dari Evening Standard.
Baca Juga: Buat Surat Pernyataan, Eks Timnas U-19 Indonesia Siap Dikirim ke Pesantren
"Apa yang tidak dapat saya percayai dan membuat frustrasi saat menonton mereka adalah bahwa hal ini sering terjadi dalam karier manajerial seorang Jose Mourinho."
"Bahkan jika Anda hanya menonton Tottenham musim ini, Anda akan tahu apa yang akan mereka coba lakukan."
"Hal ini hampir seperti Arsenal dan Mikel Arteta yang datang ke pertandingan dengan mereka tidak tahu siapa Mourinho dan belum pernah melihat Tottenham bermain."
"Saya terperangah. Apa yang saya tonton dan beberapa hal yang saya dengar setelah pertandingan, saya pikir mereka sangat buruk," tutur Carragher menambahkan.
Baca Juga: Ayah Jorge Lorenzo Sebut Valentino Rossi Jalani Rivalitas Tak Nyata pada Masa Lalu
Carragher juga melabeli Arteta naif ketika menerapkan strategi di pertandingan melawan Spurs.
Carragher menilai seharusnya Arteta menggunakan taktik bertahan dan menunggu momen untuk cetak gol melalui serangan balik, seperti yang diterapkan kala Arsenal mengalahkan Liverpool di Liga Inggris musim 2019-2020.
Pada musim lalu, tepatnya pekan ke-36 Liga Inggris, Arsenal sukses mengalahkan Liverpool dengan skor 2-1.
Arsenal, yang tertinggal lebih dulu usai Liverpool mencetak gol lewat aksi Sadio Mane (20'), berhasil bangkit dalam hitungan kurang dari 15 menit.
Baca Juga: Bagi Cesc Fabregas, Lionel Messi itu Rendah Hati, Bagaimana dengan Cristiano Ronaldo?
Selang 12 menit setelah kebobolan, Arsenal membalas lewat sepakan Alexandre Lacazette.
Lalu pada menit ke-44, Arsenal berbalik unggul usai tembakan Reiss Nelson gagal dihentikan oleh kiper Liverpool, Alisson Becker.
Skor 2-1 untuk Arsenal itu bertahan hingga akhir laga. The Gunners memetik kemenangan meski tidak mendominasi.
Carrager merasa Arsenal harusnya bermain seperti itu kala bertemu Spurs akhir pekan lalu.
Akan tetapi, yang diterapkan Arteta tidak begitu. Arsenal mendominasi permainan, tetapi kalah efektif dibandingkan Spurs.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris - Tottenham Hotspur Tekuk Arsenal, Harry Kane Penguasa Derbi London Utara
"Frustrasi terbesar bagi saya adalah saya menyukai Arteta ketika dia pertama kali masuk ke Arsenal karena ketika dia menjalani pertandingan besar melawan tim yang jauh lebih bagus daripada Arsenal, dia mengubah idenya," ujar Carragher.
"Dia dari Barcelona. Dia bekerja dengan Pep Guardiola. Kami tahu apa idenya. Namun, dia mengubahnya pada musim lalu."
"Melawan Liverpool, mereka menang 2-1. Mereka melakukan tiga tembakan, mereka menghadapi 24 tembakan, penguasaan bola 31 persen, tetapi mereka memenangi pertandingan. Bagi saya, secara taktik fantastis."
Baca Juga: Miralem Pjanic Kecewa dengan Minimnya Menit Bermain di Barcelona
"Apa yang saya tidak percaya adalah mengapa Arsenal tidak melakukan itu pada hari Minggu. Mereka melawan Tottenham yang berada di puncak klasemen, ketika mereka berada di urutan ke-14, tandang dalam pertandingan derbi."
"Tottenham lebih bagus daripada Arsenal. Berikan pekerjaan Mourinho pada Mourinho."
"Anda mungkin masih kalah dalam pertandingan, itu bisa terjadi, tetapi jangan terlalu naif dengan bermain seperti itu," tutur Carragher lagi.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Evening Standard |
Komentar