BOLASPORT.COM - Insiden Thomas Partey yang keluar lapangan di tengah laga Tottenham Hotspur melawan Arsenal adalah bukti dari otak sepak bola The Gunners tak berfungsi.
Di tengah pertandingan Tottenham Hotspur melawan Arsenal, Minggu (6/12/2020), Thomas Partey mengalami cedera dan harus keluar lapangan untuk mendapat penanganan tim medis.
Tak lama setelah gelandang Arsenal itu keluar, Spurs melakukan serangan balik yang berakhir dengan gol kedua pada laga tersebut.
Hilangnya Partey dari lapangan membuat sektor tengah Arsenal menjadi kosong sehingga dapat dieksploitasi dengan maksimal oleh anak-anak asuh Jose Mourinho.
Baca Juga: Wejangan Legenda Timnas Indonesia untuk Bagas Kaffa dkk di Timnas U-19 Indonesia
Momen cedera paha yang dialami Thomas Partey sehingga membuat lini tengah Arsenal goyah mendapat perhatian banyak pihak.
Salah satu orang yang menyampaikan pandangannya adalah bek legendaris Arsenal, Martin Keown.
Keown, yang memenangi tiga gelar Liga Inggris bersama Arsenal, mengatakan momen keluarnya Partey adalah bukti dari otak sepak bola The Gunners tidak berfungsi.
Baca Juga: Tak Lakukan Hal Hebat, Marc Marquez Puji Konsistensi Joan Mir
"Gol pembuka kelas dunia dari Son Heung-Min, tetapi tidak ada seorang pun dengan seragam Arsenal yang memberikan pengawalan," ujar Keown seperti dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.
"Dengan waktu yang dia miliki, dia bisa saja mengeluarkan busur derajat untuk mengukur sudut tembakan."
"Kemudian gol kedua Tottenham adalah salinan dari yang pertama."
"Arsenal kehilangan penguasaan bola di bagian akhir wilayah penyerangan dan dihukum lewat serangan balik."
Baca Juga: Komentar Mino Raiola soal Paul Pogba Hadir pada Waktu yang Salah
"Thomas Partey keluar karena dia cedera dan ini adalah contoh otak tim sepak bola ini tidak berfungsi."
"Kedua bek sayap Arsenal, Hector Bellerin dan Kieran Tierney, telah terbang ke depan seolah-olah masih menjalankan tugas sebagai bek sayap."
"Tiba-tiba, situasi menjadi empat lawan dua yang menguntungkan Tottenham."
"Di mana komunikasinya? Arsenal terlalu berkomitmen dalam permainan ini dan mendorong lawan untuk mematahkannya."
Baca Juga: Buat Surat Pernyataan, Eks Timnas U-19 Indonesia Siap Dikirim ke Pesantren
"Sementara itu, Tottenham bermain kompak dan memilih momen mereka untuk menerkam."
"Dua gelandang Tottenham, Pierre-Emile Hojbjerg dan Moussa Sissoko, tidak pernah berada terlalu jauh dari bek tengah mereka."
"Arsenal memiliki 70 persen penguasaan bola, tetapi Tottenham tahu apa yang harus dilakukan ketika mereka tidak menguasai bola."
"Tottenham memasang perisai, bahkan Harry Kane melakukan lebih banyak sentuhan di kotak penalti Tottenham daripada pemain Arsenal."
"Para pemain Tottenham bekerja sangat keras dan telah menerima pesan dari Jose Mourinho."
"Mereka berubah dari sekelompok orang baik menjadi tim Mourinho," kata Keown menambahkan.
Baca Juga: Floyd Mayweather Jr Comeback, Pukulan Telak untuk Manny Pacquiao?
Laga Spurs melawan Arsenal berkesudahan dengan skor 0-2 untuk kemenangan pasukan Jose Mourinho.
Gol pertama yang bersarang di gawang Arsenal dicetak oleh Son Heung-Min pada menit ke-13.
Adapun gol kedua Spurs dibukukan oleh Harry Kane pada menit 45+1.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Daily Mail |
Komentar