BOLASPORT.COM - Dua eks pebulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat dan Candra Wijaya, akan ambil bagian pada pertandingan Legend's Vision Mix and Match Badminton Challenge 2020.
Legend's Vision Mix and Match Badminton Challenge 2020 adalah program bulu tangkis yang dibesut produsen alat olahraga, Yonex.
Pertandingan ini menggunakan konsep kompetisi antara dua tim dengan strategi dan pertahanan.
Masing-masing tim terdiri atas enam pemain yang akan beradu kekuatan di Taufik Hidayat Arena, Ciracas, Jakarta Timur, pada Jumat (11/12/2020) siang.
Baca Juga: Pemain Malaysia yang Kalahkan Jonatan Christie Yakin Lolos Kejuaraan Dunia 2021
Tim Red Army dipimpin oleh Taufik Hidayat, eks pemain tunggal putra nomor satu Indonesia dan dunia.
Taufik dikenal dengan sejumlah prestasinya, termasuk medali emas Olimpiade Athena 2004 dan medali emas Kejuaraan Dunia setahun kemudian.
Pria asal Jawa Barat tersebut pun antusias menghadapi turnamen tersebut.
"Pertandingan pasti akan berlangsung menarik. Pemain-pemain Red Army tidak gampang menyerah dan siap menjadi pemenang," kata Taufik dalam rilis yang diterima BolaSport.com.
Taufik Hidayat akan berada satu tim dengan Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian, Sony Dwi Kuncoro, Teges Satriaji, dan Muhammad Nendi Novantino.
Baca Juga: BAM Pecat Tiga Pelatih dari Tim Nasional, Termasuk Asisten Pelatih Asal Indonesia
Demi melancarkan niat menjadi juara, Taufik bahkan siap seandainya harus bermain pada nomor ganda.
"Saya siap kalau bertanding pada nomor ganda berpasangan dengan Marcus, Fajar, atau pemain lain," ucap dia.
Taufik dkk akan berhadapan dengan tim Golden Patriot yang dikapteni Candra Wijaya, eks pemain ganda putra Indonesia.
Bersama Tony Gunawan, Candra Wijaya meraih medali emas Olimpiade Sydney 2000, serta medali emas Kejuaraan Dunia 1997 dan All England Open pada 1999 dan 2003.
Candra mengatakan ia sudah mempersiapkan diri dengan baik.
Baca Juga: Taufik Hidayat vs Candra Wijaya di Mix and Match, Marcus dan Kevin Gabung Tim Ini
Seperti Taufik, sosok berusia 45 tahun tersebut siap kalau harus turun di nomor yang bukan nomor pertandingannya.
"Saya sudah mempersiapkan diri dengan baik dengan berlatih setiap hari. Tidak hanya di ganda putra, saya siap bermain di nomor tunggal," tuturnya.
Candra akan berada di satu tim dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo, Muhammad Rian Ardianto, Tommy Sugiarto, Gabriel Christopher Wintan Wijaya, serta Galuh Dwi Putra.
Kedua tim akan turun bertanding di lima nomor, yaitu tiga partai ganda dan dua tunggal.
Poin maksimal adalah 30 untuk nomor tunggal dan 15 poin untuk nomor ganda.
Pergantian pemain diperbolehkan pada pertandingan, hanya saja nomor ganda menggunakan sistem pergantian satu pasang.
Selain itu, setiap pemain hanya memiliki 10 flights atau nyawa yang merupakan kesempatan untuk memenangkan pertandingan.
Mereka hanya bisa memakai satu flights untuk satu poin.
Senior Promotion Executive Yonex Indonesia, Berry Tamba, mengatakan tujuan Legend’s Vision Mix & Match Badminton Challenge 2020 adalah memeriahkan kembali skena bulu tangkis yang vakum karena pandemi covid-19.
“Gelaran ini merupakan inovasi baru Yonex untuk menggairahkan kembali semangat bermain bulutangkis. Program ini digelar untuk meramaikan kembali bulutangkis dan lebih menekankan pada unsur hiburan,” kata Berry.
Pertandingan ini nantinya akan diselenggarakan tanpa penonton karena mengikuti protokol kesehatan pada masa pandemi.
Namun, penggemar olahraga tepok bulu tetap bisa menikmati pertandingan via live streaming di kanal YouTube dan Facebook Yonex Badminton.
Indonesia tidak akan menjadi satu-satunya negara yang menggelar turnamen ini.
Mix & Match Challenge juga diselenggarakan di Jepang pada 29 November, Korea Selatan (5 Desember), China (12 Desember), India (19 Desember), China Taipei (26
Desember), Malaysia (28 Desember), dan Denmark yang waktunya akan
ditentukan kemudian.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar