BOLASPORT.COM - Gelandang Persik Kediri, Reksa Maulana, menceritakan efek samping dugem untuk fisik para pesepakbola profesional.
Kebiasaan dugem di kalangan pesepakbola profesional Indonesia hangat dibicarakan publik sepakbola Tanah Air belakangan ini.
Hal itu menyusul viralnya video dugem dua mantan pemain timnas U-19 Indonesia, Mochamad Yudha Febrian dan Serdy Ephy Fano.
Seperti diketahui, pada akhir November lalu keduanya dicoret dari pemusatan latihan skuad Garuda Nusantara karena tindakan indisipliner.
Baca Juga: Hasil Liga Europa - Cukur Dundalk 4-2, Arsenal Lolos ke Fase Gugur dengan Rekor Sempurna
Belakangan diketahui bahwa tindakan indisipliner yang dilakukan oleh Yudha dan Serdy adalah dugem hingga pulang pagi ke hotel tempat timnas menginap.
Kebiasaan dugem Yudha dan Serdy menjadi sorotan lantaran kegiatan itu dinilai kurang baik bagi kondisi tubuh seorang pesepakbola profesional.
Hal itu senada dengan cerita gelandang Persik Kediri, Reksa Maulana, yang mengaku juga pernah dugem saat tur kompetisi.
Sebagai pemain muda, Reksa tidak menampik bila dirinya juga pernah masuk ke dunia malam dan ikut dugem.
Baca Juga: Hasil Liga Europa - Imbang di Rumah Maradona, Napoli dan Sociedad Sama-sama Lolos
Namun ternyata dugem tidak memberi manfaat apa pun bagi pekerjaannya sebagai pemain sepakbola.
Menurut Reksa, dugem justru memiliki efek samping negatif bagi kondisi fisik para pemain sepakbola.
“Ya, saya juga pernah lah seperti itu (dugem) saat libur kompetisi," ucap Reksa dilansir Bolasport.com dari Warta Kota.
"Besok paginya, fisik drop banget. Jadi, latihan fisik bisa dari nol lagi," kata Reksa, Rabu (9/12/2020).
Baca Juga: Hasil Liga Europa - Tendangan Bebas Geledek Gareth Bale Makan Korban, Tottenham Juara Grup
Setelah mengetahui dampak dari dugem, Reksa sendiri memilih untuk tidak mengulangi kegiatan itu lagi.
Oleh sebab itu, dirinya sangat menyayangkan kelakuan Yudha dan Serdy sebagai pemain muda yang suka dugem.
“Soal kabar itu sangat disayangkan ya. Apalagi katanya dilakuin pas lagi TC Timnas."
"Kalau lagi libur, ya bodo amat lah ya. TC juga pakai uang pajak sekarang,” ujar Reksa.
Baca Juga: Jadwal UFC 256: 1 Duel Rebutan Gelar dan Kembalinya Tony Ferguson
Reksa kemudian menilai ada dua faktor yang membuat pemain muda di Indonesia berpotensi masuk ke dunia malam.
Pertama karena pergaulan di sekitarnya, dan kedua karena tidak punya fokus untuk mengejar tujuan hidupnya sebagai atlet profesional.
"Menurut saya, satu faktor penting itu lingkungan, pergaulan. Itu menyebabkan mereka berani kayak gitu, kan kalau tidak ada yang ngajakin mereka nggak kayak gitu,” tutur Reksa.
Baca Juga: Hasil Liga Europa - Kompatriot Erling Haaland Jadi Pahlawan AC Milan atas 10 Pemain Sparta Praha
Pemain 22 tahun itu lantas mengajak rekan-rekannya sesama pemain muda untuk fokus melakukan hal-hal yang positif.
Harapannya, kegiatan positif bisa membuat para pemain muda tidak tergoda untuk mencicipi gemerlapnya dunia malam.
“Terus juga khusus buat pemain muda banyak melakukan hal positif, kesibukan yang positif biar tidak kepikiran ngelakuin hal yang tidak-tidak. Intinya pergaulan yang harus dijaga,” jelasnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | wartakota.tribunnews.com |
Komentar