BOLASPORT.COM - Winger Sevilla, Suso, menceritakan perjalanan karier sepak bolanya. Dia juga menyinggung masa-masa di Liverpool.
Suso mengawali karier sepak bolanya pada 2004 dengan bergbung bersama akademi Cadiz.
Setelah menghabiskan waktu sebanyak 6 tahun menimba ilmu di Cadiz, bakat Suso pun tercium oleh klub Liga Inggris, Liverpool.
Pada musim panas 2010 ,Suso pun direkrut oleh Liverpool dengan biaya 60 ribu euro (sekitar Rp 1 miliar).
Sang gelandang bergabung ke tim junior The Reds dengan kesepakatan awal berupa pinjaman.
Akan tetapi, saat memasuki usia ke-17 pada November 2010, kontrak Suso diubah menjadi permanen oleh Liverpool.
Baca Juga: Robert Alberts Sebut Semua Pihak di Persib akan Berjuang Pulihkan Cedera Beckham
Setelah dua tahun bermain di tim junior Liverpool, Suso berhasil mendapat promosi ke tim senior.
Debutnya pun terjadi pada September 2012 dalam laga Liverpool melawan Young Boys di matchday 1 Grup A Liga Europa 2012-2013.
Suso bermain sebagai starter pada laga yang berakhir dengan kemenangan 5-3 Liverpool itu.
Setelah itu, Suso mulai kerap dipanggil untuk memperkuat tim senior Liverpool.
Baca Juga: Performa AC Milan Hampir Tanpa Noda, Stefano Pioli Tak Percaya
Kendati demikian, Suso gagal merebut satu tempat di skuad inti tim yang kala itu masih ditangani oleh Brendan Rodgers.
Alhasil, pada awal musim 2013-2014, Suso dipinjamkan oleh Liverpool ke Almeria selama satu musim penuh.
Setelah menjalani peminjaman di Almeria, Suso masih kesulitan menembus skuad inti Liverpool.
Akhirnya, pada Januari 2015, Suso kembali dipinjamkan, kali ini ke AC Milan.
Baca Juga: Jelang Derbi Madrid, Dua Pemain Real Madrid Kembali dan Siap Bermain
Di Milan, Suso sukses menemukan sentuhan terbaiknya dan dia pun dipermanenkan oleh I Rossonerri pada musim panas 2015 secara gratis setelah kontranya bersama Liverpool berakhir.
Suso berhasil membukukan 24 gol dan 36 dalam 153 penampilan untuk I Rossoneri.
Usai menjalani 4 tahun yang berkesan bersama Milan, Suso ahirnya pulang kampung ke Spanyol untuk bergabung dengan Sevilla.
Baca Juga: Ducati Sudah Menyadari Andrea Dovizioso Sudah Tidak Sejalan sejak 2019
Di Sevilla, Suso memenangi gelar mayor pertamanya sebagai pesepak bola, yakni Liga Europa 2019-2020.
Setelah menikmati kesuksesannya sebagai pesepak bola, Suso mengaku tidak pernah melupakan perjuangannya dulu.
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan baru-baru ini, Suso pun membuka kisah perjalanan sepak bolanya.
Dia membuka kisahnya tesrebut dengan masa-masa di Liverpool.
Baca Juga: Jika Lakukan Sebuah Hal, Man United Bisa Jadi Penantang Serius Gelar Liga Inggris 2020-2021
"Benar bahwa saya meninggalkan rumah sangat muda, ketika saya berusia 15 tahun," ucap Suso seperti dikutip BolaSport.com dari Goal International.
"Apa yang saya miliki, telah saya kerjakan, keluarga saya telah banyak membantu saya. Itu adalah hal yang sangat halus dan sangat kuat untuk ditinggalkan ketika saya berusia 15 tahun, untuk saya dan juga untuk keluarga saya."
"Jelas yang saya inginkan adalah bermain sepak bola dan saya telah melakukannya."
"Mereka adalah tahapan yang berbeda dalam karier saya. Di Liverpool, saya bermain saat mereka baru berganti kepemilikan, di Milan saya juga dilatih oleh beberapa pelatih."
Baca Juga: Prediksi Mantan Pelatih Mike Tyson soal Pemenang Fury vs Joshua
"Saya ceritakan tentang Sevilla, klub yang selalu mendambakan segalanya, selalu berjuang untuk segalanya, kuat di semua kompetisi."
"Baik di La Liga, Liga Europa atau Liga Champions, Sevilla selalu menjadi lawan yang tidak nyaman."
"Ini hal yang indah karena Anda tahu bahwa Sevilla akan selalu bersaing dengan tim mana pun," kata Suso menambahkan.
Lebih lanjut, Suso menceritakan secara detil tentang apa yang dia rasakan selama berkarier di Inggris bersama Liverpool dan juga di Italia bareng Milan.
Baca Juga: Terdepak dari Kompetisi Eropa, Inter Milan Kini Fokus ke Liga Italia
Menurutnya, sepak bola di Italia lebih cocok dengannya karena di Inggris semua berjalan dengan sangat cepat.
Akan tetapi, Suso tidak menyesali itu. Menurutnya itu adalah pengalaman yang bagus.
"Saya meninggalkan Liverpool setelah operasi dan dua bulan pertama rumit karena saya baru saja pulih dari cedera, setelah absen selama lima bulan," tutur Suso melanjutkan.
"Saya pikir itu periode yang indah di Italia. Dibandingkan dengan Liverpool, itu lebih mirip dengan Spanyol, dan bagian itu sangat bagus. Sepak bola lebih lambat, lebih terorganisir dan taktis daripada di sini."
"Di sini, kami lebih banyak bermain dengan bola, tetapi saya mendapatkan hal-hal bagus dari mana-mana dan itu adalah lima tahun yang sangat menyenangkan," tambahnya.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Goal International, Transfermarkt.com |
Komentar