BOLASPORT.COM - Komite Olimpiade dan Paralimpiade Amerika Serikat (USOPC) tidak akan melarang atlet mereka untuk menunjukkan sikap soal isu rasial dan keadilan.
USOPC mendukung atlet mereka untuk menunjukkan sikap soal isu rasial dan keadilan pada Olimpiade Tokyo 2020 pada 2021.
Dikutip dari Japan Times, USOPC kini meminta Komite Olimpiade Internasional (IOC) mencabut larangan soal demonstrasi dan protes damai atlet.
Presiden USOPC, Susanne Lyons, percaya atlet-atlet Olimpiade AS bisa memimpin hal positif secara global.
Baca Juga: KOI Sambut Gembira Bonus untuk Lifter Putri Indonesia yang Raih Perak Olimpiade London 2012
"USOPC bangga memajukan kesempatan dan jalur bagi atlet mengekspresikan pendapat di komunitas olahraga," ujar Sussane Lyons.
Lyons berpendapat bahwa dukungan tersebut penting sebagai langkah memotivasi para atlet menyuarakan sikap mereka.
"USOPOC menantikan kolaborasi bersama para teman, dan rekanan dari seluruh dunia untuk memanfaatkan penuh kekuatan olahraga untuk menyatukan," ucap dia.
IOC memang melarang para atlet menunjukkan sikap politik saat Olimpiade berlangsung.
Baca Juga: Jepang Dukung Wacana IOC Soal Vaksinasi Atlet Olimpiade 2021
Salah satu contohnya adalah pada Olimpiade 1968 di Mexico City, Meksiko.
Dua atlet atletik AS, Tommie Smith dan John Carlos, dipulangkan setelah melakukan aksi untuk solidaritas terhadap kemiskinan warga keturunan Afrika-Amerika di AS.
Namun begitu, kebijakan IOC itu kini mendapat kritik.
Terutama setelah munculnya gerakan Black Lives Matter (BLM) menyusul kematian warga AS, George Floyd, yang dibunuh oleh polisi pada Mei lalu di Minneapolis.
Baca Juga: Atlet yang Ikuti Olimpiade Tokyo 2020 Dilarang Tinggal Lama di Jepang
| Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
| Sumber | : | japantoday.com |
Komentar