BOLASPORT.COM - Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, meminta para pemainnya untuk menjadi pejuang ketimbang merasa sebagai korban karena keterpurukan mereka di Liga Inggris.
Arsenal semakin terpuruk di Liga Inggris 2020-2021 setelah kalah dari Everton pada pekan ke-14.
Arsenal harus menyerah dari Everton dengan skor 1-2 di Stadion Goodison Park, Sabtu (19/12/2020) waktu setempat atau Minggu pukul 00.30 WIB.
Dengan hasil itu, Arsenal terdampar di posisi ke-15 klasemen sementara Liga Inggris dengan koleksi 14 poin dari 14 laga.
The Gunners bahkan hanya berselisih 4 poin dari zona degradasi, yang dihuni oleh Burnley, West Bromwich Albion, dan Sheffield United.
Baca Juga: Joan Laporta: Barcelona Telah Berulang Kali Bohong pada Lionel Messi
Baca Juga: Arsenal di Bibir Jurang Degradasi, Kapan Terakhir Kali The Gunners Turun Kasta?
Kendati demikian, para pemain Arsenal diminta untuk tidak menganggap diri sebagai korban atas keterpurukan yang mereka alami.
Sebaliknya, Mikel Arteta sebagai pelatih Arsenal meminta anak-anak asuhnya untuk jadi pejuang.
Juru taktik asal Spanyol itu meminta para pemainnya untuk bangkit dari hasil buruk terutama saat melawan Manchester City pada Piala Liga Inggris, Selasa (22/12/2020) waktu setempat atau Rabu pukul 03.00 dini hari WIB.
"Saya suka melihat sekeliling saya, apakah itu staf, pelatih, pemain, dan saya ingin melihat para pejuang," kata Arteta, dikutip BolaSport.com dari Evening Standard.
Baca Juga: Darurat Lini Tengah AC Milan Bisa Bikin Calhanoglu jadi Regista Dadakan, Pioli Wajib Putar Otak
"Biasanya saat terjadi hal buruk seperti itu, ada dua jenis orang: pejuang dan korban."
"Anda hanya butuh pejuang, Anda tidak ingin ada yang menganggap diri sebagai korban."
"Korban hanya membawa alasan, negativisme dan mereka mulai menyalahkan semua yang terjadi di sekitar mereka atau yang tidak terjadi demi mereka. "
"Anda hanya perlu orang yang berjuang, orang yang berkontribusi, orang yang siap memberikan segalanya untuk tujuan saat ini."
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Evening Standard |
Komentar