BOLASPORT.COM - Bos tim Yamaha MotoGP, Lin Jarvis, menegaskan bahwa dia masih berpikir Jorge Lorenzo bisa menjadi pembalap penguji alias test rider andalan mereka andai saja program untuknya pada musim lalu tidak diinterupsi Covid-19.
Usai mengejutkan dunia dengan keputusan pensiun dininya, Jorge Lorenzo memutuskan untuk kembali ke tim yang membesarkan namanya, Yamaha, dengan menjadi pembalap penguji.
Namun, peran Lorenzo sebagai test rider di Yamaha tak berjalan sesuai ekspetasi.
Alih-alih menjadi bagian dari pengembangan motor terkini Yamaha, YZR-M1 2020, juara dunia MotoGP tiga kali tersebut hanya sempat menguji YZR-M1 2019.
Itupun cuma empat kali sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Muhammad Mokaev, Sahabat Sultan yang Jadi Calon Penerus Khabib Nurmagomedov di UFC
Pandemi virus Corona alias Covid-19 membuat tim balap yang bermarkas di Jepang itu tak bisa berpergian ke Eropa dan menjalankan program pengujian motor mereka.
"Saya pikir kami telah menjadi 'cacat' pada tahun ini. Kami punya motor dengan spek baru, dengan mesin baru, dan dengan chassis baru, tetapi kami tak bisa menggelar satu tes pun di luar tes resmi," tutur Lin Jarvis, dikutip dari Motorsport.com.
"Kami memulai tahun ini, kami mengontrak Jorge Lorenzo dan menyiapkan program tes sepanjang tahun. Namun, tim kami terdiri dari tim penguji dari Jepang dengan beberapa staf orang Eropa dan Jorge."
Baca Juga: BWF Umumkan Jadwal Baru Piala Thomas dan Uber pada 2021
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar