BOLASPORT.COM - Pemain Arsenal bakal bersiap menerima pemotongan gaji yang radikal jika The Gunners terdegradasi dari Liga Inggris.
Penampilan Arsenal di bawah arahan Mikel Arteta di Liga Inggris 2020-2021 seolah terjun bebas.
Musim lalu, Arsenal mampu mengakhiri kompetisi Liga Inggris dengan bertengger di urutan kedelapan pada klasemen akhir.
Mereka juga sukses meraih gelar Piala FA 2019-2020 dan Community Shield 2020.
Baca Juga: Cetak Brace Kontra West Ham, Tammy Abraham Bikin Torehan Menawan bersama Chelsea
Baca Juga: Arsenal di Bibir Jurang Degradasi, Kapan Terakhir Kali The Gunners Turun Kasta?
Namun, situasinya berbeda drastis musim ini, di mana The Gunners terdampar di urutan ke-15 dengan koleksi 14 poin dari 14 laga di klasemen sementara.
Jurang degradasi telah menjadi ancaman nyata bagi pasukan Mikel Arteta.
Mereka hanya berjarak 4 poin dari tim penghuni degradasi terdekat, Fulham.
Langkah antisipatif pun telah diambil oleh manajemen klub jika hal yang tidak terduga terjadi, yakni terdegradasi ke Divisi Championship.
Baca Juga: Suatu Hari Nanti Mauricio Pochettino Bakal Latih Real Madrid
Dilansir BolaSport.com dari Daily Mail, The Gunners bakal melakukan pemotongan gaji jika klub turun kasta.
Pemotongan gaji yang dilakukan manajemen klub kali ini lebih radikal, yakni sebesar 25 persen.
Menurut laporan dari sumber serupa, pemotongan drastis tersebut bakal dikenakan bagi beberapa pemain yang berlabel bintang dan berbayaran besar di klub.
Namun, pemain lain bukan berstatus bintang tetap bakal dikenakan pemotongan gaji meski besarannya tidak akan sama.
Baca Juga: Juventus Siap Permanenkan Status Gelandang Muda Amerika Serikat
Saat ini dua pemain dengan bayaran tertinggi di Emirates Stadium adalah Pierre-Emerick Aubameyang dan Mesut Oezil.
Pierre-Emerick Aubameyang dan Mesut Oezil diketahui sama-sama mendapat gaji senilai 350.000 pounds (sekitar Rp 6,70 miliar) per pekan.
Pemain di klub yang mendapat bayaran tertinggi ketiga adalah Willian yang menerima 220 ribu pounds (sekitar Rp 4,21 miliar) per minggunya.
Tagihan gaji klub London Utara saat ini diketahui telah menembus lebih dari 150 juta pounds (sekitar Rp 2,87 triliun).
Baca Juga: Karena Hal Ini, Timo Werner Nilai N'Golo Kante Sosok Spesial
Hal ini jelas akan menjadi pukulan telak bagi pemain lantaran mereka sebelumnya sudah menerima pemotongan gaji akibat pandemi COVID-19.
Pada April 2020, para pemain dan jajaran manajemen The Gunners telah menyepakati pemotongan gaji senilai 12,5 persen demi menyelamatkan finansial klub.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar