BOLASPORT.COM - Konfederasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah resmi memutuskan untuk membatalkan Piala Dunia U-20 2021.
Bila terlaksana sesuai jadwal, Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia seharusnya dimulai pada Mei hingga Juni 2021.
Namun Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai membuat FIFA memutuskan membatalkan agenda tersebut.
Pembatalan dilakukan selama dua tahun dan kemungkinan Piala Dunia U-20 dimulai tahun 2023.
Menanggapi hal ini, pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni mengaku kecewa.
Baca Juga: Pemain Timnas U-19 Indonesia Ini Kenang Momen Gemas di Persib
Pasalnya Indonesia selaku tuan rumah telah melakukan banyak persiapan.
Namun terlepas dari semua itu, Kusnaeni menyebut ada sisi positif yang bisa diambil Indonesia akibat ditundanya Piala Dunia U-20.
Lelaki yang sering disapa Bung Kus ini mengaku penundaan membuat Indonesia memiliki waktu lebih untuk lakukan persiapan.
Bukan hanya terkait venue Piala Dunia U-20, dengan waktu yang ada Indonesia juga bisa mempersiapkan tim dengan lebih matang.
Baca Juga: Syahrian Abimanyu Dilepas Madura United ke JDT Tanpa Syarat
"Persiapanya yang lebih diuntungkan," kata Kusnaeni, dilansir BolaSport.com dari Tribun Jabar.
"Waktu kita masih cukup lama, kita masih punya dua tahun untuk mempersiapkan tim," ujarnya.
Lebih lanjut, Kusnaeni berharap dalam waktu dua tahun ini federasi sepak bola Indonesia bisa kembali menemukan bakat-bakat muda dari Eropa.
Semua dilakukan demi memperkuat timnas yang akan menjadi tumpuan Indonesia di Piala Dunia U-20 nanti.
Baca Juga: Indra Sjafri: Timnas U-16 Indonesia Bakal Jadi Tumpuan di Piala Dunia U-20 2023
"Kemudian federasi mempunyai kesempatan untuk melihat lebih banyak lagi pemain di Eropa yang layak untuk memperkuat timnas di Piala Dunia nanti," ucap Kusnaeni.
"Jadi saya pikir sisi positifnya kita punya kesempatan waktu lebih panjang untuk melakukan persiapan, melakukan monitoring."
"Termasuk menggelar kompetisi yang praktis tahun kemarin tidak ada sama sekali, itu sisi posiifnya," tuturnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Tribun Jabar |
Komentar