BOLASPORT.COM - Gelandang Chelsea, Kai Havertz, disebut menyesal bergabung dengan The Blues usai mengalami perjalanan yang buruk di Inggris.
Kai Havertz merupakan salah satu pemain yang paling dicari di Eropa pada bursa transfer musim panas 2020.
Beberapa klub top Eropa seperti Bayern Muenchen, Manchester United, dan Real Madrid, dilaporkan berminat untuk merekrut Havertz.
Akan tetapi, pada akhirnya Havertz mengabaikan minat dari klub-klub tersebut dan memutuskan untuk meninggalkan Bayer Leverkusen guna bergabung dengan tim Liga Inggris, Chelsea.
Adanya sosok Frank Lampard di kursi kepelatihan Chelsea menjadi alasan utama Havertz mau bergabung dengan tim yang bermarkas di Stadion Stamford Bridge tersebut.
Baca Juga: Floyd Mayweather Diancam, Diklaim Akan Dipersulit Logan Paul
Menurut Havertz, dengan dilatih oleh Lampard, dirinya bisa meningkatkan level permainan.
"Lampard memberikan dampak besar pada pilihan ini. Saya menyukainya semasa dia masih bermain dan saya selalu menonton pertandingannya," kata Havertz, dikutip BolaSport.com dari laman resmi Chelsea.
"Saya pikir saya bisa belajar banyak darinya sebagai pelatih. Dia sangat ramah dan sosok yang hebat dan saya sudah tidak sabar untuk bermain serta belajar darinya."
"Lampard bermain menyerang dan mencetak banyak gol seperti saya."
Baca Juga: Tottenham Hotspur Vs Fulham - Duel yang Mempertaruhkan 2 Rekor Apik
"Dia bisa membantu banyak hal, terutama untuk posisi saya dan mungkin saya masih bisa meningkatkan banyak hal lagi. Saya tidak sabar untuk bekerja sama dengannya," ujar pemain berusia 21 tahun tersebut menambahkan.
Harapan Havertz itu sempat terlihat akan benar-benar terwujud.
Pada momen awalnya di Chelsea, Havertz mampu menunjukkan performa yang oke.
Bahkan, pada pertandingan ketiganya bersama Chelsea menghadapi Barnsley di putaran tiga Piala Liga Inggris, Havertz mampu membukukan hat-trick.
Baca Juga: Jumlah Kasus COVID-19 Meningkat, Ada Wacana Liga Inggris Ditunda 2 Minggu
Tiga golnya itu membantu Chelsea menang 6-0 atas Barnsley.
Akan tetapi, setelah momen trigol itu, sinar Havertz di Chelsea perlahan-lahan meredup.
Kini sinar tersebut seperti sudah tidak terlihat lagi dengan Havertz menjalankan tujuh pertandingan terakhir di Liga Inggris tanpa mengukir gol atau assist.
Hal itu membuat Havertz didepak dari tim utama Chelsea oleh Lampard.
Baca Juga: Kalahkan Wolves dan Pepet Liverpool di Puncak, Solskjaer Anggap Man United Hanya Beruntung
Melihat hal tersebut, jurnalis media Jerman SportBILD, Raymond Hinko, merasa kalau Havertz kini telah menyesali keputusan bergabung dengan Chelsea.
"Kai Havertz, bahkan jika dia tidak mengatakannya dengan lantang, dia pasti akan mengumpat ratusan kali mengingat dia pindah dari Leverkusen ke lini tengah Chelsea karena iming-iming uang," kata Hinko seperti dikutip BolaSport.com dari Daily Express.
"Segalanya hancur berkeping-keping. Kini dia tidak merayakan Natal, jauh dari keluarga, terjebak di pulau, dan tidak lagi memainkan beberapa lagu di pianonya."
Baca Juga: Newcastle Vs Liverpool - The Reds Bisa Dapat Bonus jika Menang Atas The Magpies
"Sebaliknya, dia hanya menonton Chelsea bermain dari bangku cadangan saat dikalahkan Arsenal 1-3. Kemudian dia bermain saat laga memasuki seperempat jam terakhir."
"Hal itu adalah hukuman maksimum untuk bakat hebat seperti dia."
"Kini, Havertz mungkin akan cukup menyesalinya karena tidak membalas minat Bayern Muenchen ketika Hansi Flick masih tertarik padanya," ujar Hinko menambahkan.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Daily Express |
Komentar