BOLASPORT.COM - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi turut berkomentar terkait fenomena sejumlah pemain asing yang memilih hengkang dan melanjutkan karier di luar negeri.
Menurut Yoyok Sukawi, keputusan yang diambil pemain asing tersebut merupakan hal yang manusiawi.
Apalagi dengan status kompetisi di Indonesia yang masih belum ada kejelasan.
Yoyok Sukawi mengatakan, pemain membutuhkan pemasukan untuk menghidupi keluarga mereka.
Baca Juga: Tak Ada Pemasukan, Arema FC Labeli Tahun 2020 sebagai Musim Terberat
Sejumlah nama pemain asing yang memutuskan hengkang dari klub Liga 1 di antaranya Francisco Torres (Borneo FC), Ante Bakmaz (Persik Kediri).
Kemudian, Adam Mitter (Persiraja Banda Aceh), dan Makan Konate (Persebaya Surabaya).
Memang PSSI dan PT LIB mengagendakan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 bergulir pada Februari 2021.
Baca Juga: Rencana Arema FC Gelar Latihan Bersama Awal Januari Batal Terlaksana
Akan tetapi, sampai saat ini izin keramaian dari pihak kepolisian belum juga dikantongi PSSI dan PT LIB.
"Saya rasa manusiawi, pemain asing punya keluarga pasti mencari pekerjaan yang menghasilkan," ujar Yoyok Sukawi kepada BolaSport.com.
"Di Indonesia sedang tidak ada kompetisi (Liga 1)," kata pria yang menjabat sebagai anggota Exco PSSI.
Baca Juga: Rentetan Kemenangan Real Madrid Terhenti, Pemain Ini Biang Keroknya
Status kompetisi di Tanah Air yang masih abu-abu pun juga dimanfaatkan beberapa pemain lokal untuk mencoba peruntungan berkarir di luar negeri.
Seperti Ryuji Utomo, Rivaldo Ferre, dan Syahrian Abimanyu.
"Pemain-pemain asing maupun lokal pasti mencari peruntungan di luar negeri atau main tarkam (antar kampung)," kata Yoyok Sukawi.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar