BOLASPORT.COM - Pemain senior PSM Makassar, Zulkifli Syukur turut berkomentar perihal nasib Liga 1 2020 yang masih abu-abu.
Seperti diketahui, hingga berakhirnya tahun 2020, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) tak kunjung memberikan angin segar bergulirnya kompetisi.
Terhitung sudah 10 bulan lamanya kompetisi di Tanah Air mati suri.
Baca Juga: Eks Pelatih PSM Makassar Bicara Tantangan di Liga Bangladesh
Federasi dan operator pun sudah berkali-kali menetapkan jadwal kick-off namun selalu berujung kegagalan.
Bek PSM Zulkifli Syukur menilai kemunduran penyelenggaraan kompetisi merupakan buah hasil ketidakkompakan.
Menurutnya, PSSI, PT LIB, dan Polri maupun lembaga lain yang berhubungan harus sering menjalin komunikasi yang terbuka.
Sehingga, segala keputusan yang diambil sangatlah marang dan tidak menyebabkan kerugian semua pihak.
"Harusnya PSSI dan Polri bisa bersinergi untuk membangun sepak bola," katanya saat dikutip dari Tribun Timur, Senin (4/1/2021).
Pemain kelahiran Makassar, 3 Mei 1984 itu pun menyebut bahwa saat ini para pihak yang berwenang dalam kelancaran kegiatan sepak bola telah gagal melakukan tugasnya.
"Di sini PSSI bisa dikatakan gagal dalam melaksanakan kompetisi dan Polri pun tidak berlaku adil kepada sepak bola Indonesia karena tidak memberikan izin," jelasnya.
Baca Juga: Sriwijaya FC Rombak Skuad, Sudah 8 Pemain Jadi Korban Pencoretan
Zulkifli juga membandingkan Liga 1 dengan Pilkada yang baru digelar awal Desember lalu.
"Sedangkan Pilkada mereka seakan tutup mata yang jelas-jelas sering tidak menjalankan Prokes (protokol kesehatan)," tuturnya.
Pemain yang pernah menjadi bagian timnas Indonesia itu berharap baik PSSI dan Polri tidak melupakan nasib orang-orang yang berkecimpung di dunia sepak bola.
Besar harapan dia kompetisi Liga 1 segera mendapat izin dan bisa bergulir Februari mendatang demi kepentingan bersama.
"Semoga Polri dan PSSI bisa bersinergi untuk sama-sama membangun sepakbola Indonesia," ujarnya.
"Semoga bulan depan liga bisa bergulir kembali," ujarnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Tribun Timur |
Komentar