BOLASPORT.COM - Federasi sepak bola Asia (AFC) memberikan apresiasi untuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam pembinaan usia dini pemain.
PSSI sendiri sebelumnya menjalankan strategi pengembangan komprehensif yang fokus pada empat pilar.
Empat pilar tersebut adalah kemitraan, program untuk pemain, kompetisi usia dini dan pendidikan kepelatihan.
Tentu saja hal tersebut untuk memaksimalkan potensi dalam negeri khususnya pengembangan sepak bola usia dini.
Baca Juga: Liga 1 2020 Buang-buang Energi, PSSI Sebaiknya Bikin Kompetisi Baru
Menurut Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dengan adanya AFC Grassroot Charter menjadi hal baik untuk pihaknya.
PSSI juga telah menyediakan panduan dalam pengembangan usia dini.
Selain itu PSSI juga akan membangun kerja sama lebih erat lagi dengan AFC.
"Saya yakin ini menjadi tolak ukur yang baik dalam meningkatkan pengembangan sepakbola usia dini di Indonesia. Dengan adanya AFC Grassroot Charter, PSSI telah menyediakan panduan untuk pengembangan sepak bola usia dini di Indonesia dan Asia," katanya seperti dikutip Bolasport.com dari laman resmi PSSI, Selasa (5/1/2021).
Baca Juga: Jika Liga 1 Vakum Setahun, PSIS Semarang Pastikan Tim Tak Bubar
"PSSI akan melanjutkan kerja sama yang lebih erat lagi dengan AFC dan pihak-pihak yang berkepentingan untuk memaksimalkan manfaat yang akan didapatkan bagi pegiat sepak bola Indonesia melalui sepak bola,” tambahnya.
Berkat hal tersebut, PSSI menjadi anggota AFC ke-31 yang telah disahkan oleh Grassroot Charter.
Sebelumnya PSSI telah mengakukan aplikasi tersebut sejak bulan Desember lalu namun baru diresmikan saat ini.
Baca Juga: Sepekan di Spanyol, Irfan Jauhari Beberkan Kondisi Timnas U-19 Indonesia
Berikut empat pilar strategi PSSI dalam pengembangan komprehensif:
1. Kemitraan
Komitmen PSSI dalam menjalankan program pengembangan sepakbola usia dini secara penuh didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Asosiasi Provinsi, sponsor, dan akademi sepak bola usia muda.
Dengan bekerja sama dengan berbagai pihak otoritas setempat, PSSI telah melaksanakan berbagai aktivitas serta membuat buku panduan yang bisa digunakan oleh para guru olahraga, pembina pelatih dan anak-anak dengan tujuan mempromosikan sepak bola itu sendiri.
Baca Juga: Liga 1 Tidak Jelas, Eks Striker Persija Berlabel Naturalisasi Buka Jasa Cuci Baju
2. Program untuk Pemain
PSSI juga telah meluncurkan Filosofi Sepak Bola Indonesia (Filanesia) yang berkesinambungan dengan kurikulum pengembangan sepakbola Indonesia.
Itu dilakukan dengan tujuan menjangkau semua komunitas sepak bola di seluruh Indonesia secara merata.
Dalam upaya mempromosikan filanesia kepada para pelatih dan pemain, PSSI menginisiasi program Filanesia On The Road, yang diikuti oleh lebih dari 750 anak dan 250 pelatih dari lima kota, yakni Jakarta, Padang, Banjarmasin, Kupang dan Ambon.
PSSI juga menyelenggarakan program pengembangan sepak bola usia dini lainnya seperti AFC Grassroots day dan festival sepak bola usia muda untuk anak-anak perempuan dan laki-laki.
Baca Juga: Liga 1 2020 Belum Kunjung Dapat Izin, Menpora: Percaya Saja pada Polri
3. Kompetisi Usia Muda
PSSI mengategorikan usia muda dalam tiga fase, yakni menyenangkan, akuisisi kemampuan dan permainan.
Anak-anak berusia enam sampai sembilan tahun diperkenalkan dengan permainan terlebih dahulu sebelum diperkenalkan lebih lanjut pada fase pengembangan kemampuan yang dimulai pada kelompok usia 10 hingga 13 tahun.
Fase permainan akan diterapkan pada kelompok usia 14 hingga 17 tahun, di mana pada fase ini menjadi langkah awal untuk melakukan seleksi bagi pemain.
PSSI juga menyelenggarakan kompetisi secara regular untuk kelompok usia di bawah 8 tahun (U-8) dan di bawah 20 tahun (U-20), yang secara keseluruhan diikuti oleh 7.444 pemain dari 278 tim dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga: Alasan Pemain Asing Persib Bisa Masuk Indonesia Meski Pemerintah Larang Kedatangan WNA
4.Pendidikan Kepelatihan
PSSI melaksanakan program pendidikan kepelatihan pada tahun 2018 yang dimulai dengan pendidikan kepelatihan AFC.
Tentu saja program tersebut bertujuan jangka panjang, yakni melatih banyak instruktur lokal dalam upaya mempromosikan filanesia.
Bahkan dalam tiga tahun terakhir, lebih dari 3.500 pelatih untuk sepakbola usia dini yang mendapatkan ilmu dan manfaat dari 137 pelaksanaan pendidIkan kepelatihan yang digelar oleh PSSI.
Baca Juga: Sempat Diundur, Laga Uji Coba Timnas U-19 Indonesia Batal Lagi
View this post on Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | PSSI.org |
Komentar