BOLASPORT.COM - Petinggi Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC), Dick Pound, menilai para atlet peserta Olimpiade Tokyo 2021 layak menjadi prioritas untuk mendapat vaksin covid-19.
Menurut Pound, Olimpiade Tokyo bisa terlaksana tanpa kekhawatiran jika para atlet yang berlaga sudah mendapat vaksin.
Ia membandingkan situasi dengan di negara asalnya, Kanada.
“Kanada punya 300-400 atlet yang akan menjadi wakil negara pada ajang dengan skala dan prestise sekelas Olimpiade. Memberikan vaksin untuk 300 hingga 400 orang dari jutaan warga rasanya takkan menimbulkan protes,” kata Pound.
Baca Juga: Warga Kota Tokyo Khawatir Olimpiade Timbulkan Klaster Baru Covid-19
Sosok yang menjadi anggota IOC dengan masa jabatan paling lama itu menilai situasi demikian-lah yang akan membantu pelaksanaan Olimpiade.
“Setiap negara pasti akan membuat keputusan sendiri-sendiri. Kalau atlet diberi vaksin lebih dulu, pasti akan ada yang mengatakan mereka menyerobot antrian. Hanya saja, itu jalan paling realistis agar Olimpiade bisa berlangsung,” ucapnya melanjutkan.
Sebelumnya, Presiden IOC, Thomas Bach, mengatakan saat berkunjung ke Tokyo bahwa vaksin tidak akan menjadi syarat wajib untuk para atlet mengikuti Olimpiade.
Baca Juga: Pemerintah Tokyo Putuskan Menunda Pameran Obor Olimpiade
Pound tidak sepakat dengan Bach. Dalam sebuah wawancara terpisah di BBC, Pound mengatakan situasi terkait pandemi covid-19 terus berubah-ubah.
Karena itulah, tidak ada yang bisa memastikan apakah Olimpiade Tokyo betul-betul bisa terlaksana.
“Saya tak yakin vaksin bisa menjadi hal yang tidak diwajibkan. Hal utama yang harus dikhawatirkan adalah kenaikan angka kasus positif,” tutur dia.
Baca Juga: Rionny Mainaky: Saya Harus Yakin Dapat Raih Emas Olimpiade Tokyo
Olimpiade Tokyo sedianya berlangsung pada 24 Juli-9 Agustus 2020.
Namun, pandemi covid-19 membuat pesta olahraga multicabang sejagat tersebut ditunda ke 23 Juli-8 Agustus 2021.
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, sebelumnya menjanjikan Olimpiade Tokyo akan tetap terlaksana tahun ini.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Japan Today |
Komentar