BOLASPORT.COM - Mantan Pelatih timnas U-19 Indonesia, Fakhri Husaini berpendapat kompetisi dua wilayah bisa dijadikan opsi untuk kompetisi sepak bola musim depan.
Menurut Fakhri dengan menggunakan sistem dua wilayah akan memberikan beberapa keuntungan.
Keuntungan bisa didapatkan dari sisi pemain dan klub.
Untuk pemain, adanya pembagian wilayah tentu membuat jarak tempuh ketika bermain di kandang lawan akan tidak terlalu jauh.
Sehingga para pemain dapat menghemat energinya dan tidak kehabisan tenaga untuk perjalanan.
Baca Juga: Bos Persija Tak Menduga Marko Simic dan Riko Simanjuntak Jadi Ganas
Sementara hal serupa juga membuat klub diuntungkan karena memangkas biaya transportasi.
"Format kompetisi dengan 2 wilayah dapat menjadi opsi kompetisi Liga Indonesia musim mendatang," kata Fakhri, dilansir BolaSport.com dari instagram (@coachfakhri).
"Selain dapat memangkas biaya operasional klub, juga akan berdampak positif bagi kebugaran pemain," ujarnya.
Sementara itu pada awal tahun 2020 sejatinya wacana gelar kompetisi dua wilayah ini sempat muncul.
Baca Juga: Inggris Lockdown, Pelatih Fisik Garuda Select Beri Metode Latihan Ekstrim
Akan tetapi hal tersebut mendapat penolakan dari beberapa klub Liga 1 2020.
Salah satunya adalah dari Arema FC.
Dikatakan oleh Ruddy Widodo selaku General Manajer tim, untuk Liga 1 haruslah gunakan satu wilayah.
Pasalnya jika menggunakan 2 wilayah akan mengurangi level dari liga itu sendiri.
"Level liga super harus kompetisi penuh agar muncul juara sejati," kata Ruddy, dikutip dari Kompas.com.
"Liga 1 harus tetap satu wilayah, kalau Liga 2 ke bawah silahkan saja mau beberapa wilayah," ujarnya.
Baca Juga: Carlos Oliveira Siap Jika Harus Angkat Kaki dari Arema FC
Lebih lanjut, terkait biaya, mau dengan satu wilayah ataupun dua, Ruddy menyebut tak banyak perbedaan.
Oleh sebab itu tak ada alasan untuk gunakan sistem dua wilayah.
"Jika alasannya biaya away menurut saya biaya itu tidak besar," ucap Ruddy.
"Karena yang paling besar adalah kontrak pemain," tuturnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Kompas.com, instagram/@coachfakhri |
Komentar