BOLASPORT.COM - Pemain PSIS Semarang, Jorry Adhitya Guruh putuskan ikut latihan bersama tim akademi demi menjaga kebugaran fisik selama libur kompetisi.
Sejatinya ketika seluruh kegiatan tim PSIS diliburkan, Jorry memutuskan pulang kampung sama halnya seperti pemain lainnya.
Akan tetapi pada awal Januari lalu, pemain asal Rembang, Jawa Tengah ini memilih kembali ke Semarang.
Hal tersebut dilakukan Jorry karena bosan jalani latihan mandiri.
Selain itu selama di daerah asalnya, pemain berusia 19 tahun juga kesulitan menemukan tempat latihan.
Baca Juga: Bek Tengah Liverpool Dikejar Waktu untuk Siap di Laga Kontra Manchester United
Maka dari itu, Jorry akhirnya pergi ke Semarang untuk bergabung dengan tim akademi PSIS.
Seperti yang diketahui, hingga saat ini tim akademi PSIS masih rutin jalani latihan.
"Iya saya pilih ke Semarang karena daripada bingung juga tidak ada tempat latihan," kata Jorry, dilansir BolaSport.com dari Tribun Jateng.
"Kebetulan kompetisi Liga 1 juga belum jelas, klub juga belum latihan lagi," ujarnya.
Baca Juga: Program Garuda Select III Kedatangan Pilar Asing Baru Asal Tanzania
Sementara itu, latihan yang dilakukan Jorry dilaksanakan di Lapangan Telo, Banyumanik, Semarang.
Dalam latihan kali ini, Jorry ditemani dengan tim kelompok umur PSIS mulai dari U-16 hingga U-20.
Program tersebut dipimpin langsung oleh pelatih sekaligus Direktur Akademi PSIS, Muhammad Ridwan.
Lebih lanjut, selama di Semarang, Jorry tinggal di mess akademi PSIS.
Baca Juga: Persita Tangerang Desak PSSI Segera Putuskan Nasib Liga 1 2020
Pemain yang berposisi sebagai penyerang ini mengungkapkan rasa syukurnya mendapatkan kesempatan bargabung dalam latihan.
Pasalnya dengan terus latihan, Jorry tetap bisa menjaga kondisi fisiknya agar selalu fit.
"Selama tinggal di Semarang, saya tinggal di mess akademi," ucap Jorry.
"Yang penting tetap jaga kondisi dulu."
"Saya ikut latihan dengan Coach Ridwan dan teman-teman di akademi," tuturnya.
Lihat postingan ini di Instagram
| Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
| Sumber | : | Tribun Jateng |
Komentar