BOLASPORT.COM- Uston Nawawi yang merupakan asisten pelatih di Persebaya, mengaku tak menganjurkan para pemain sepak bola profesional untuk main sepak bola tarkam.
Sepak bola diketahui menjadi olahraga yang diminati oleh kebanyakan orang Indonesia, hingga kadang dibuatkan turnamen antar kampung (tarkam).
Sepak bola tarkam sendiri begitu diminati karena selain murah meriah, juga mudah untuk disaksikan oleh orang banyak.
Sepak bola tarkam ini sendiri terkadang menjadi solusi bagi para pemain sepak bola Tanah Air untuk mengisi waktu luang.
Baca Juga: Manajemen Tira Persikabo Ungkap Nasib dari Dua Pemain Asingnya
Banyak alasan yang digunakan oleh pesepak bola Indonesia ketika ingin ikut turnamen tarkam, namun yang lebih sering digunakan adalah untuk alasan kebugaran tubuh.
Salah satu mantan pemain, yakni Uston Nawawi diketahui dirinya juga pernah terjun langsung dalam sepak bola tarkam ini.
Hal ini ia lakukan ketika sedang ada kekosongan kompetisi sepak bola Indonesia di tahun 2015.
Baca Juga: Tambah Porsi Latihan, Pemain Persib Bandung Berusaha Jaga Satu Hal Ini
"Awal-awal vakum kompetisi 2015 saya pernah ikut tarkam," ujar Uston Nawawi dikutip Bolasport dari Tribun Jatim.
"Alasannya tentu untnuk jaga kondisi dan menambah penghasilan, kan waktu itu jadi pengangguran, miriplah kondisinya seperti sekarang," tambahnya.
Memang saat ini sepak bola Indonesia sedang tidak ada kompetisi akibat adanya pandemi COVID-19.
Baca Juga: Gabut Tak Ada Kompetisi, Satu Penggawa Persija Jakarta Pilih Jalani Peran Baru Ini
Pihak kepolisian masih belum mengeluarkan izin untuk kembali berlanjutnya kompetisi Liga 1 2020 dan Liga 2 2020.
Meski dirinya pernah terjun di sepak bola tarkam, sang asisten pelatih Persebaya ini tetap tidak menganjurkan para pemain profesional untuk melakukan hal serupa.
Menurutnya jika butuh penghasilan bisa dilakukan dengan cara lain di luar bermain sepak bola tarkam.
Baca Juga: Buka Lembaran 2021, Akademi PSS Sleman Gelar Latihan Perdana
Resiko cedera parah bisa saja menimpa para pemain yang bermain sepak bola tarkam, mengingat tidak ada peraturan yang mengikat dalam pelaksanaannya.
"Saya bisa paham pilihan pemain ikut tarkam, tapi kalau bisa ya cari yang lain saja," ujar Uston Nawawi.
"Karena untuk pemain profesional, tarkam banyak sekali resikonya," tambahnya.
Banyak klub yang juga telah mewanti-wanti para pemainnya untuk tidak bermain sepak bola tarkam.
Dan lebih menyarankan untuk melakukan latihan mandiri jika ingin menjaga kondisi kebugaran tubuh.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Tribun Jatim |
Komentar