BOLASPORT.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengkritik Pemerintah Inggris karena menyalahkan pesepak bola atas lonjakan kasus COVID-19 di Negeri Ratu Elizabeth II.
Perdebatan telah berlangsung sepanjang minggu ini tentang pemain Liga Inggris yang berpelukan dan berjabat tangan selama perayaan gol.
Hal itu dilakukan saat olahraga elite ini boleh digelar lagi, tetapi banyak wilayah di Inggris yang di-lockdown dan tempat bisnis ditutup sementara.
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, berbicara tentang para pemain yang merasa kesulitan untuk menahan emosi saat akan merayakan gol.
Pep Guardiola juga menunjuk tes kesehatan ketat yang telah dipatuhi klub Liga Inggris dalam menjalani protokol COVID-19 selama dan setelah pertandingan berlangsung.
FA, Liga Inggris, dan EFL telah mengeluarkan pedoman yang lebih ketat untuk klub sehubungan adanya peningkatan kasus COVID-19 di Inggris.
Baca Juga: Eks Pelatih Liverpool Ingin Liga Inggris Musim 2020-2021 Tetap Dilanjutkan
Poin pedoman itu berfokus pada perayaan gol adalah kontra-produktif mengingat jumlah kontak erat para pemain saat pertandingan berlangsung.
Peningkatan kasus positif COVID-19 di Liga Inggris menyebabkan beberapa pertandingan bulan lalu ditunda dan hal itu menjadi fokus pemerintah Inggris.
Menjelang pertandingan antara Manchester City melawan Crystal Palace, Pep Guardiola berharap beberapa pemainnya yang telah menjalani isolasi COVID-19 kembali ke skuat utama.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Manchester Evening News |
Komentar