BOLASPORT.COM - Sahabat Cristiano Ronaldo di timnas Portugal, Pepe, mengungkapkan momen-momen sulit semasa awal karier bersama Real Madrid.
Kisah Pepe di Real Madrid dimulai pada 2007 setelah dirinya dibeli dari Porto.
Transfer bek kelahiran Brasil itu menghabiskan ongkos 30 juta euro atau sekitar Rp 509 miliar.
Gabung ke klub raksasa macam Madrid, dia dibuat kaget oleh persaingan keras di antara pemain.
Brutal, demikianlah Pepe menggambarkan 'adu sikut' para anggota Real Madrid demi mendapatkan tempat di tim utama.
Baca Juga: Juergen Klopp: Thiago Main Lawan Manchester United? Kita Lihat Saja
"Ada tekanan yang brutal," tutur Pepe seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Kalau Anda menang, semua hal bakal berjalan baik. Anda tetap berada di tim. Jika kalah, Anda keluar. Orang lain menunggu untuk menggantikan Anda."
"Jika Anda tidak tampil bagus, pemain lain ingin memberikan tekanan kepada Anda. Jadi, Anda harus selalu bermain maksimal," kata pemain berusia 37 tahun itu.
Baca Juga: Satu Kelebihan Bambang Pamungkas Ketimbang Striker Persija Marko Simic
Seiring waktu berjalan, Pepe mulai mendapatkan tempat di lini belakang Los Blancos.
Pepe pun semakin merasa nyaman karena beberapa rekan senegaranya menyusul ke Estadio Santiago Bernabeu, termasuk Cristiano Ronaldo pada 2009.
Selama 10 tahun membela Si Putih, Pepe bermain untuk tujuh pelatih dalam 334 pertandingan di semua kompetisi.
Sosok berpostur 187 sentimeter itu juga turut menghadirkan total 13 trofi ke raksasa ibukota Spanyol, termasuk tiga titel Liga Champions bareng Ronaldo.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Marca |
Komentar