BOLASPORT.COM - Ismed Sofyan mengungkapkan dua momen yang paling sulit dilupakannya bahkan disebut-sebut juga sangat menyesakkan di Persija Jakarta.
Dalam skuat Persija Jakarta saat ini, Ismed Sofyan dapat dikatakan pemain yang paling senior.
Ismed Sofyan telah mengabdi untuk Persija Jakarta selama kurang lebih 19 tahun lamanya atau sejak 2002.
Hampir dua dekade memperkuat Persija Jakarta, tentunya sudah banyak yang dilalui oleh Ismed Sofyan.
Salah satu yang sempat dirasakan oleh Ismed Sofyan di Persija yakni meraih gelar juara.
Ismed sempat membantu skuat Macan Kemayoran untuk meraih treble winners alias tiga titel dalam satu musim.
Baca Juga: Satu Kelebihan Bambang Pamungkas Ketimbang Striker Persija Marko Simic
Momen itu dirasakan oleh pesepak bola kelahiran Aceh tersebut ketika mengarungi musim 2018 bersama Persija Jakarta.
Pada 2018, Ismed Sofyan dan kawan-kawan berhasil membawa Persija meraih treble winners yaitu Boost Sport Super Fix Cup 2018, Piala Presiden 2018, dan Liga 1 2018.
Baca Juga: Jago Bikin Umpan, Pemain Persija Ini Belajar dari Manchester United
Ketika meraih capaian fantastis itu Persija Jakarta masih diarsiteki oleh Stefano Cugurra alias Teco.
Teco pun turut menjadikan Ismed sebagai amunisi utama Persija di sektor bek sayap kanan ketika mengarungi musim 2018.
Musim 2018 mungkin menjadi momen yang tidak terlupakan Ismed Sofyan di Persija Jakarta.
Baca Juga: Sebelum Pensiun, 4 Klub Ini Bikin Wayne Rooney Mandul di Liga Inggris
Berbicara momen yang tak terlupakan, ternyata Ismed memiliki kenangan menyesakkan saat di Persija.
Hal ini disampaikan oleh pemain berusia 41 tahun tersebut dalam channel YouTube Persija Jakarta, 15 Januari 2021.
Ismed Sofyan menceritakan ada dua momen yang dirasakannya paling menyesakkan selama 19 tahun membela Macan Kemayoran.
Baca Juga: Jika Liga 1 2020 Dihentikan, Persib Jadi Juara? Ini Jawabannya
Momen itu dirasakan oleh Ismed ketika Persija Jakarta mengarungi musim 2005.
Pada musim 2005, Persija mendapatkan dua kesempatan nyaris juara di Liga Indonesia 2005 dan Copa Indonesia 2005.
Namun, Persija Jakarta gagal menjadi yang terbaik dalam dua turnamen tersebut.
Baca Juga: Jack Brown Cedera di Timnas U-19 Indonesia, Bagus Kahfi Jadi Mentor
Di final Liga Indonesia 2005, Persija mampu dikalahkan Persipura dengan skor 2-3 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, 25 September 2005.
Pada 19 November 2005 ditempat yang sama, Persija gagal menjadi juara Copa Indonesia 2005 setelah menyerah di partai puncak melawan Arema FC lewat skor 3-4.
Dua momen tersebut pun diakui oleh Ismed Sofyan yang sulit dilupakan sekaligus menyesakkan.
Baca Juga: VIDEO - Gol Egy Maulana Vikri di Lechia Gdansk, Kipernya Guling-guling
"Ada beberapa pertandingan (paling emosional). Tepatnya di tahun 2005, ada double final di tahun yang sama," kata Ismed Sofyan seperti dikutip oleh BolaSport.com dari YouTube Persija Jakarta.
"(Tahun 2005) itu kami awalnya final liga ketemu sama Persipura dan akhirnya kami kalah 2-3. Itu nyesek banget. Kenapa? karena kami bermain di GBK dan (kalo) kami menang itu juara. Namun, kami gagal," ujar Ismed.
"Terus dua minggu berikutnya, kami final Copa Dji Sam Soe di lapangan yang sama dan bermain dengan ketemu Arema FC. Kami kalah lagi extra time 3-4. Nyesek sangat nyesek, itu sulit saya lupain. Kenapa? karena momen itu susah kami untuk mendapatkannya, peluang kami juara itu sangat besar, bermain di Jakarta dan GBK. Tapi, mungkin Allah belum memberikan (juara)," tutur mantan pemain Persiraja Banda Aceh tersebut.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | YouTube Persija Jakarta |
Komentar