BOLASPORT.COM- Pelatih Bali United, Stefano Cuggura Teco punya alasan mengapa dirinya lebih pilih diam di rumah ketimbang ikut main tarkam.
Selama ini sepak bola antar kampung atau yang biasa dikenal dengan tarkam menjadi salah satu solusi bagi para pemain sepak bola untuk menjaga kebugaran tubuh.
Tidak hanya itu, para pemain juga bisa sedikit-sedikit menambah pundi-pundi rupiahnya lewat tarkam.
Sepak bola tarkam sendiri tidak hanya dilakukan oleh para pemain, tapi juga wasit dan beberapa pelatih sepak bola.
Baca Juga: Liga 1 2021 Bisa Ditertawakan Banyak Orang Jika Tak Ada Degradasi
Sama seperti para pemain, wasit dan pelatih yang ikut sepak bola tarkam juga beralasan dirinya ingin menjaga kondisi fisiknya.
Hal ini rupanya sangat dipahami betul oleh pelatih Bali United, Stefano 'Teco' Cugurra.
"Saya mengerti pemain dan wasit di tarkam, mereka mau jaga minimal kondisi fisik," ujar Teco dikutip Bolasport dari Tribun Bali.
Baca Juga: Satu Syarat dari Rahmad Darmawan Jika Ingin Terapkan Sistem Degradasi di Liga 1 2021
"Pemain mau main bola, saat klub belum memulai latihan, mereka lari ke tarkam," tambah sang pelatih.
Meski begitu, pelatih asal Brasil ini mengaku sama sekali tidak tertarik untuk mengikuti sepak bola tarkam.
Seperti diketahui, sepak bola tarkam sangat rentan membuat para pemain terkena cedera.
Baca Juga: Permintaan Pelatih Persib Bandung Sebelum Memulai Liga 1 2021
Namun, rupanya itu bukanlah alasan Teco enggan turun ke sepak bola tarkam.
Teco mengungkapkan dirinya tak mau ikut sepak bola tarkam karena takut terpapar COVID-19, yang saat ini menjadi pandemi di seluruh dunia.
"Saya sebagai pelatih tidak (ikut tarkam), lebih pilih di rumah (saja)," ujar Stefano 'Teco' Cugurra.
Baca Juga: Waktu yang Tepat Memulai Kompetisi Menurut Pelatih Persib Bandung
"Saya takut di tarkam tidak ada protokol kesehatan, bisa kena corona," tambahnya.
Pandemi Covid-19 memang telah menghancurkan banyak hal belakangan ini termasuk sepak bola Indonesia.
Liga 1 dan Liga 2 2020 hingga saat ini masih berhenti dikarenakan alasan pandemi COVID-19.
Pihak Kepolisian tidak ingin muncul klaster baru penularan Covid-19 di Indonesia lewat jalur sepak bola.
Sebab sepak bola sendiri diketahui sebagai olahraga yang melibatkan banyak orang.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Tribun Bali |
Komentar