Bagi para pecinta sepak bola, Agger sendiri merupakan mantan bek tengah tangguh yang sempat bermain untuk raksasa Liga Inggris, Liverpool.
Pria yang bernama Agger itu kabarnya ditangkap oleh Kepolisian Rusia karena berpartisipasi dalam protes Pro-Navalny.
Baca Juga: Ronald Koeman Tak Yakin Bisa Boyong Dua Pemain Ini dari Liga Inggris
Akan tetapi, setelah berita tersebut muncul, Agger melalui akun Twitter pribadinya menyampaikan klarifikasi.
Bek asal Denmark itu menyebutkan kalau pria yang ditangkap oleh Kepolisian Rusia bukan dirinya.
"Ada sedikit kebingungan di luar sana. Saya tidak pernah berkata, 'Hanya ada satu Daniel Agger.' Dan sekarang kita tahu pasti. Daniel Agger yang disebutkan dalam sebuah insiden di Moskow bukanlah saya. Saya aman dan sehat di Spanyol," tulis Agger dalam akun Twitter pribadinya.
“There is a bit of confusion out there. I have never said: “ There is only one Daniel Agger.” And now we know for sure. The Daniel Agger mentioned in an incident in Moscow is not me.” I’m safe and sound in Spain ☀️????????
— Daniel Agger (@DanielAgger) January 25, 2021
Rupanya, pria bernama Agger yang ditangkap oleh Kepolisian Rusia adalah warga asli Rusia bernama Dmitry Kendrel.
Kendrel sempat mengubah namanya menjadi Daniel Agger beberapa tahun silam karena sangat mengidolakan bek yang badannya dipenuhi dengan tato tersebut.
Baca Juga: Inter Milan Vs AC Milan - Bomber Anyar I Rossoneri Diragukan Tampil
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Washington Post, As |
Komentar