BOLASPORT.COM - Presiden klub Madura United, Achsanul Qosasi mencanangkan perjuangan persatuan dalam sepak bola khususnya di Indonesia.
Maksud Achsanul Qosasi dari perjuangan persatuan dalam sepak bola adalah memerangi rasisme.
Achsanul Qosasi sendiri berharap, perbedaan tetap terawat dengan baik.
Pasalnya ia menilai bahwa perbedaan merupakan sebuah anugerah yang harus dijaga.
Baca Juga: Gelandang Persib Mulai Terbiasa Latihan Mandiri Sambil Menunggu Liga 1 Bergulir
“Mari hilangkan mencela perbedaan. Sebab, perbedaan itu anugerah,” katanya seperti dikutip Bolasport.com dari laman resmi klub, Rabu (27/1/2021).
Ia pun ingin siapapun yang melakukan aksi rasisme dapat dihukum seberat-beratnya.
Baginya, hukuman yang sangat pantas bagi pelaku rasisme adalah saat terjadi di pertandingan, wasit akan menghentikan laga tersebut.
Lalu, klub yang bersangkutan akan dijatuhi hukuman tanpa penonton dan pengurangan poin.
Baca Juga: Media Korea Selatan Soroti Potensi Asnawi Mangkualam Untuk K-League
Adapun hukuman terberat yang pantas adalah dibatalkannya keikutsertaan klub dalam kompetisi.
“Bahkan diskualifikasi dari keikutsertaan kompetisi apapun,” jelasnya.
Menurut Achsanul Qosasi, Madura United sendiri sangat menjunjung tinggi perbedaan dan persatuan.
Baca Juga: Komunikasi Antara Ansan Greeners FC dan PSM Makassar Sudah Terjalin di Kalangan Elit Klub
Bahkan menurut kapten tim, Slamet Nurcahyo, Madura United mempunyai kebersamaan dan persatuan yang sangat kental.
Ia menceritakan, setiap pemain yang sudah pernah merasakan membela Madura United akan betah.
“Silakan tanya kepada pemain yang pernah ke Madura United, pasti sama jawabannya,” ujarnya
Baca Juga: Konfirmasi Bhayangkara Solo FC Terkait Peminjaman Saddil Ramdani ke Sabah FC
View this post on Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | maduraunitedfc.com |
Komentar