BOLASPORT.COM- PSIM Yogyakarta memutuskan membubarkan skuadnya dari pemain hingga staf pelatih setelah tak kunjung ada kejelasan soal kompetisi.
Kompetisi yang tak kunjung ada kejelasan, kini telah membuat beberapa tim mulai tumbang.
Tercatat beberapa tim sudah memutuskan untuk membubarkan tim, seperti Persipura, Madura United, hingga Persebaya Surabaya.
Kini salah satu klub yakni PSIM Yogyakarta juga telah mengikuti langkah ketiga tim di atas untuk membubarkan skuadnya.
Baca Juga: Harapan Manajer Persis Solo terkait Gelaran Liga 2 2021
Baca Juga: Sempat Bakal Dilelang, Teka-teki Sosok Manajer Baru Sriwijaya FC Terungkap
Pembubaran skuad PSIM Mataram ini sendiri telah disampaikan langsung oleh manajer tim, David M.P Hutauruk.
David mengucapkan terima kasih kepada skuad 2020 dan segenap staf kepelatihan yang telah bekerja bersama di musim lalu.
"Manajemen mengucapkan terima kasih untuk seluruh bagian tim musim 2020 yang telah berjuang bersama untuk PSIM pada masa pandemi yang sulit ini," ujar David dikutip Bolasport dari Tribun Jogja.
Baca Juga: Kiper PSMS Medan Absen Latihan Karena Main di Klub Lain, Sang Pelatih Angkat Bicara
David mengatakan pihak PSIM Yogyakarta tidak akan melakukan penyusunan skuad sampai ada kabar pasti dari PSSI terkait jadwal kompetisi Liga 2 2021.
PSSI sendiri sampai detik ini sejak mengumumkan kompetisi 2021 belum memberikan jadwal bergulirnya Liga 1 2021 dan Liga 2 2021.
Sang manajer klub hanya berharap agar sepak bola Indonesia dapat segera bergulir kembali, sehingga pihaknya bisa melakuan persiapan dengan matang.
Baca Juga: Sriwijaya FC Kemungkinan Pakai Apparel Palembang untuk Jersey Pemain
"Harapan kami, sepak bola bisa kembali dijalankan dan tim bisa kembali dibentuk untuk kompetisi 2021 yang memang sampai saat ini belum ada kepastian," ujar David.
Meski telah membubarkan skuadnya yang terdiri dari para pemain dan staf pelatih, PSIM Yogyakarta tidak lupa menunaikan kewajiban untuk membayarkan gaji.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Tribun Jogja |
Komentar