BOLASPORT.COM - Setelah mundur dari kursi kepelatihan timnas U-19 Indonesia pada akhir 2019 lalu, Fakhri Husaini memang sudah mendapat pekerjaan baru sebagai pelatih tim sepak bola PON Aceh.
Fakhri resmi ditunjuk menukangi tim tempat kelahirannya berasal sejak Juni 2020.
Karena pandemi virus corona, pria berkepala plontos itu pun baru bisa bergabung melatih belakangan ini.
Baca Juga: Tolak Klub Luar, Dedik Setiawan Mau Balas Hutang Budi ke Arema FC
Dilansir dari Antaranews, Fakhri Husaini dikabarkan sudah berada di Aceh dan siap menjalani pemusatan latihan tim PON.
TC sebagai rangkaian persiapan untuk terjun di Pekan Olahraga Nasional XX Papua Oktober nanti.
Ketua Asprov Provinsi Aceh, Nazir Adam mengatakan bahwa pihaknya telah menyerahkn 20 pemain untuk diseleksi.
"Pelatihan tim sepak bola PON berlangsung sembilan bulan. Mereka akan digenjot Fakhri Husaini. Terkait masalah pemain, semua urusan pelatih," kata Nazir Adam dikutip BolaSport dari Antara.
Dikatakan Nazir, 20 pemain yang dipanggil tersebut merupakan para atlet yang meraih medali emas Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera pada 2019.
Nantinya, segala keputusan mengenai siapa saja layak menjadi bagian tim PON Aceh diserahkan kepada pelatih berusia 55 tahun itu.
Baca Juga: Demi Kepentingan Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Sempat Halangi Asnawi Mangkualam ke Ansan Greeners
"Mereka atlet sepak bola terbaik Aceh saat ini. Namun, layak atau tidak memperkuat tim PON Aceh di Provinsi Papua, merupakan keputusan mutlak pelatih Fakhri Husaini," kata Nazir Adam.
Nazir menambahkan, 20 pemain di atas sebelumnya sudah lebih dulu dipersiapkan fisiknya di lapangan KONI Aceh.
Lebih lanjut Fakhri Husaini juga meminta ASPROV Aceh untuk menambah tiga hingga pemain lagi.
Sehingga menambah kriteria pemain yang ia inginkan.
"Bisa saja nanti ada promosi dan degradasi pemain saat ditangani Fakhri Husaini. Yang jelas, materi pelatihan nanti berbeda dengan pelatda sebelumnya," kata Nazir Adam.
View this post on Instagram
| Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
| Sumber | : | antara |
Komentar