BOLASPORT.COM - Terkuak cerita baru di balik kematian legenda timnas Argentina, Diego Maradona.
Diego Maradona mengembuskan nafas terakhir pada 25 November 2020 akibat sernagan jantung.
Meski kepergian sang legenda telah berlalu selama dua bulan, kontroversi di baliknya masih terus bermunculan.
Teranyar, media Infobae mempublikasikan rekaman suara yang berisi pengakuan dari dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque, kepada asistennya.
Dalam rekaman tersebut, Luque mengindikasikan bahwa salah satu anggota tim medis bernama Charly melakukan suatu hal sebelum kematian Maradona.
Baca Juga: Justin Gaethje Incar 5 Lawan Sebelum Masuk Bursa Pewaris Tahta Khabib Nurmagomedov
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa Charly meminta seorang wanita datang pada malam hari. Jadi, untuk menyingkirkan Diego, dia memberinya bir dan mariyuana," kata si dokter di dalam rekaman.
"Saya tidak bisa menahan Charly saat memberi Diego mariyuana. Saya tak tahu bagaimana menghentikannya," ucap Luque lagi.
Rekaman serupa juga mengungkapkan bahwa Maradona meminta mariyuana setiap hari, meskipun ada upaya yang dilakukan oleh tim medis untuk memastikan dirinya hanya diberi tembakau.
Penyelidikan kematian Maradona akan dimulai pekan depan dengan fokus pada orang-orang berada di sekitar sang pemilik gol Tangan Tuhan jelang detik-detik kepergiannya.
Semasa hidup, Maradona memang akrab dengan obat-obatan terlarang.
Dia punya kebiasaan menghisap kokain yang membuat hidupnya kemudian berantakan.
Eks kapten Napoli pun pernah diusir dari Piala Dunia 1994 setelah terbukti mengonsumsi doping.
Baca Juga: Berikan Lampu Hijau Liga 1, Aji Santoso Apresiasi Kepolisian
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Marca |
Komentar