BOLASPORT.COM - Pemain Ansan Greeners FC, Asnawi Mangkualam, punya tugas berat untuk mematahkan paradigma buruk di Korea Selatan tentang sepakbola ASEAN.
Pemain Indonesia di Korea Selatan, Asnawi Mangkualam, sebentar lagi akan segera bergabung dengan Ansan Greeners FC.
Saat ini, pemain 21 tahun itu masih menjalani karantina mandiri sebagai bagian dari protokol kesehatan.
Kabarnya, masa karantina Asnawi akan berakhir pada 17 Februari mendatang.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Inggris - Man City Berjaya, Liverpool Merana
Setelah itu Asnawi bisa langsung bergabung dengan latihan tim untuk bersiap menyambut gelaran K-League 2 musim 2021.
Pelatih Ansan Greeners FC, Kim Gil-sik, menyambut baik kedatangan pemain anyarnya dari Indonesia itu.
Kim berharap Asnawi bisa beradaptasi dengan cepat sehingga bisa langsung nyetel dengan pasukan The Green Wolves.
Namun, Kim menilai Asnawi punya satu tanggung jawab besar yang harus dipikulnya selama berkarier di Korea Selatan.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Bundesliga - Erling Haaland Berantem setelah Cetak Gol, Dortmund Tak Jadi Kalah
Tanggung jawab itu berupa mematahkan paradigma buruk yang selama ini menaungi sepakbola ASEAN.
Selama ini, kebanyakan masyarakat Korea Selatan memandang kualitas sepakbola Asia Tenggara dengan sebelah mata.
"Kami (Kim Gil-sik dan Asnawi) bisa saling menguntungkan," ucap Kim Gil-sik dikutip Bolasport.com dari Sportalkorea.com.
"Secara pribadi, saya ingin Asnawi mematahkan anggapan miring tentang sepakbola Asia Tenggara."
Memang, bila dibandingkan dengan kemajuan sepakbola di Negeri Ginseng, sepakbola di negeri-negeri di kawasan ASEAN masih tertinggal jauh.
Di satu sisi, para pendahulu Asnawi di K-League memiliki catatan yang kurang baik.
Seperti diketahui, sebelum Asnawi mentas di K-League 2, ada duda pemain Vietnam yang sudah lebih dulu berkarier di Korea Selatan.
Mereka adalah Nguyen Cong Phuong dan Luong Xuan Truong.
Baca Juga: Jangan Main-main dengan Kutukan Nomor 9 AC Milan, Mario Mandzukic Korban Terbaru
Hanya saja, dua pemain timnas Vietnam itu bisa dikatakan gagal bersinar selama merumput di Negeri Ginseng.
Luong Xuan Truong merupakan gelandang yang hanya mencatatkan tujuh penampilan di K-League untuk dua tim (Incheon United dan Gangwon FC) dalam masa peminjaman periode 2016-2017.
Begitu pun dengan Nguyen Cong Phuong yang punya gelar Lionel Messi Vietnam, hanya mencatat sembilan penampilan untuk Incheon United pada 2019.
Kini, kedua pemain tersebut kembali ke klub lamanya di Vietnam, HA Gia Lai FC.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Spanyol - Barcelona Salip Real Madrid, Atletico Nyaman di Puncak
Kim Gil-sik sendiri punya pengalaman menarik selama menjadi pelatih untuk timnas Korea Selatan kelompok usia.
Beberapa kali Kim mendapat kesempatan melawan timnas-timnas kelompok usia dari beberapa negara ASEAN.
Jika di masa lalu timnya bisa menang dengan selisih 3-4 gol, kini timnas dari ASEAN bisa memberikan perlawanan kepada Korea Selatan.
Timnas U-19 Indonesia sendiri pernah mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-2 pada laga terakhir penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Asia U-19 2014 di Stadion Umum Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, pada Sabtu (12/10/2013).
Baca Juga: Cara Menonton UFC 258 - Kamaru Usman vs Gilbert Burns, Siaran Langsung dan Live Streaming
"Pikiran saya sendiri sudah berubah dalam beberapa tahun terakhir ketika lawan timnas kelompok usia dari ASEAN," kata Kim Gil-sik.
"Dulu biasa kami menang dengan selisih 3-4 gol, tapi sekarang K-League bisa jadi tempat para pemain ASEAN bersinar."
"Kalau Asnawi bisa bermain dengan baik, maka di masa depan sepakbola ASEAN akan dilihat banyak orang," pungkasnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | sportalkorea.com |
Komentar